TELADAN
SDIT Nurul Huda Purbalingga, Sabtu (28/6/2014) - IBROHIM AL FAYI namanya. Anak laki-laki yang akrab di sapa Fayi ini adalah salah satu alumni SDIT Nurul Huda Purbalingga Tahun 2014. Saat ini ia telah mampu menghafal Al Qur'an sebanyak 4,5 juz.
Selain telah menghafal Al Qur'an sebanyak 4,5 juz, Fayi juga memiliki bakat menjadi orator yang bagus. Bakat ini terlihat saat dirinya diberi kesempatan untuk memberikan tauziyah dalam berbagai kesempatan.
Fayi yang lahir kurang dari 12 tahun silam, tepatnya pada tanggal 11 Oktober 2002 ini sering kali diberi kesempatan untuk memberikan tauziyah kepada teman-temanya di SDIT Nurul Huda Purbalingga pada pagi hari sebelum memulai belajar maupun sore hari sesaat sebelum selesai belajar. Ia begitu percaya diri saat memberikan tauziyah pagi maupun sore tersebut. Kepercayaan untuk memberikan tauziyah tersebut dilaksanakannya dengan baik tanpa membaca teks.
Hal itulah yang menjadikannya menjadi buah bibir di kalangan guru, teman, serta para adik levelnya.
"Awalnya agak grogi juga, tapi karena sering mencoba akhirnya jadi terbiasa dan tidak grogi lagi," tutur anak laki-laki yang memiliki hobi bermain sepak bola itu.
Keberhasilannya menghafal Al Qur'an sebanyak 4,5 juz tidak terlepas dari dukungan orang tuanya. Putra pertama dari pasangan suami istri, Faturohman dan Sri Drajati itu selalu mendapat dukungan dan suport dari orang tuanya.
Menurut Faturohman, Fayi selalu diberikan suport dalam belajar di rumah. Termasuk dalam menghafal Al Qur'an. Bukan hanya itu saja, Faturohman dan keluarga juga selalu mendukung setiap program yang diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda.
Catatanku Hari Ini
Oleh: Hari Setiawan
Siang hari ini Selasa (3/6/2014) sesaat setelah memimpin doa bersama sebelum pulang siswa Level VI, saya dikejutkan oleh Ari Septiyanto. Ari Septiyanto yang merupakan salah satu siswa level VI itu dengan tergopoh-gopoh mengejar dan menemui saya di depan pintu ruang prestasi Level VI.
Setelah tepat di hadapan saya, ia pun mengeluarkan bingkisan yang di bungkus kertas berwarna coklat bermotif batik dari dalam tasnya. Kemudian diserahkannya bingkisan tersebut kepada saya seraya mengucapkan kalimat yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh saya.
"Ustadz, saya mohon maaf atas apa yang selama ini saya lakukan. Saya sering membuat malu Ustadz. Saya sering membuat Ustadz kecewa. Saya pengin tetap bersama Ustadz, saya tidak ingin berpisah dengan Ustadz," lirihnya sambil terisak-isak menangis.
Ari Septiyanto
"Penghargaan imam sholat Dhuha terbaik tahun ini kita berikan kemarin," kata Ust Hari.
Dalam kesempatan itu Ust Hari Setiawan mengatakan, penghargaan itu dimaksudkan untuk menambah semangat para siswa agar dapat menjadi pemimpin yang baik.
"Ya ini sebagai upaya untuk menyemangati siswa agar mampu menjadi pemimpin yang baik," ujarnya.
Sementara itu di sela-sela acara, penerima penghargaan imam sholat Dhuha terbaik Ilyas Abdurrohman mengatakan, ia merasa senang sekaligus shok. Pasalnya, ia tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan itu.
"Aku ya shok, tapi senang," katanya.
Calon Alumni SDIT Nurul Huda Ikuti AMT
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu (31/5/2014) - Salah satu elemen penting yang berpengaruh kepada keberlangsungan sebuah sekolah adalah keberadaan alumni yang memiliki kompetensi cukup untuk "menjawab" kebutuhan masyarakat. Apabila alumni sebuah sekolah memiliki kompetensi yang dapat bersaing di masyarakat, maka eksistensi sekolah tersebut dimungkinkan akan berkembang dengan baik. Sebaliknya, apabila keberadaan alumninya tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing maka lambat laun eksistensi sekolah tersebut akan terkikis.
Oleh karena itu, SDIT Nurul Huda Purbalingga berupaya untuk miningkatkan kualitas kompetensi para siswanya dengan menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas. Hal tersebut dimaksudkan agar outputnya memiliki kompetensi yang cukup sehingga dapat bersaing di masyarakat.
Seperti yang dilaksanakan pada hari Jum'at-Sabtu (30-31/5/2014). Dalam dua hari tersebut, SDIT Nurul Huda Purbalingga menggelar Achievement Motivation Training (AMT) tingkat dasar bagi para caon alumninya. AMT tersebut diselenggarakan bertempat di kompleks Kampus SDIT Nurul Huda Purbalingga.
Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust Hari Setiawan menuturkan, AMT tingkat dasar tersebut wajib untuk diikuti oleh calon alumni.
"Calon alumni SDIT Nurul Huda kami wajibkan untuk mengikuti AMT ini," tutur Ust Hari Setiawan tadi pagi.
Dalam AMT ini, para peserta yang kesemuanya merupakan calon alumni SDIT Nurul Huda mendapatkan berbagai materi yang dipaparkan oleh para trainer yang berpengalaman di bidangnya. Materi yang didapatkan para peserta diantaranya Aqidah, Fiqih Keseharian, Akhlaq Keseharian, Dasar-Dasar Retorika, Dasar-Dasar Managemen Konflik, dan beberapa materi lainnya.
Menurut Ust. Hari, AMT ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh calon alumni sebelum dinyatakan lulus dalam belajar di sekolah yang mengusung pendidikan murah dan berkualitas tersebut.
"Sebelum dinyatakan lulus, calon alumni diwajibkan mengikuti AMT ini dengan baik," ungkap Ust Hari Setiawan.
Harapannya, para calon alumni yang nantinya akan dilepas memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing di masyarakat.
"Kami harapkan, alumni memiliki kompetensi yang baik sehingga dapat bersaing dan berdaya guna di masyarakat, ujar Ust Hari.
"Siswa Nurul Huda Urus Jenazah"
SDIT Nurul Huda Purbalingga, Sabtu (12/4/2014) - Kondusifnya suasana belajar siswa pagi ini (Sabtu,12/4) di SDIT Nurul Huda Purbalingga sedikit terganggu. Pasalnya, sekitar pukul 08.00 WIB beberapa siswa level V ditemukan dalam kondisi telah meninggal.Tak pelak, kejadian itu sontak membuat gaduh suasana di SDIT Nurul Huda Purbalingga. Guru dan para siswa pun berhamburan untuk melihatnya.
Setelah memastikan keadaan, akhirnya beberapa "jenazah" tersebut diputuskan untuk diurus oleh pihak sekolah dengan dibantu oleh para siswa khususnya siswa level V. Pengurusan jenazah tersebut meliputi memandikan, mengkafani, dan mensholati.
Dengan dipandu oleh guru Fiqih Ust Mukhsin, para siswa level V mulai mengurus beberapa jenazah tersebut. Mula-mula memandikan, mengkafani, dan mensholati.
Kejadian di atas merupakan simulasi pengurusan jenazah yang dilakukan oleh para siswa level V SDIT Nurul Huda Purbalingga.
SDIT Nurul Huda Purbalingga, Sabtu (28/6/2014) - IBROHIM AL FAYI namanya. Anak laki-laki yang akrab di sapa Fayi ini adalah salah satu alumni SDIT Nurul Huda Purbalingga Tahun 2014. Saat ini ia telah mampu menghafal Al Qur'an sebanyak 4,5 juz.
Selain telah menghafal Al Qur'an sebanyak 4,5 juz, Fayi juga memiliki bakat menjadi orator yang bagus. Bakat ini terlihat saat dirinya diberi kesempatan untuk memberikan tauziyah dalam berbagai kesempatan.
Fayi yang lahir kurang dari 12 tahun silam, tepatnya pada tanggal 11 Oktober 2002 ini sering kali diberi kesempatan untuk memberikan tauziyah kepada teman-temanya di SDIT Nurul Huda Purbalingga pada pagi hari sebelum memulai belajar maupun sore hari sesaat sebelum selesai belajar. Ia begitu percaya diri saat memberikan tauziyah pagi maupun sore tersebut. Kepercayaan untuk memberikan tauziyah tersebut dilaksanakannya dengan baik tanpa membaca teks.
![]() |
Hal itulah yang menjadikannya menjadi buah bibir di kalangan guru, teman, serta para adik levelnya.
"Awalnya agak grogi juga, tapi karena sering mencoba akhirnya jadi terbiasa dan tidak grogi lagi," tutur anak laki-laki yang memiliki hobi bermain sepak bola itu.
Keberhasilannya menghafal Al Qur'an sebanyak 4,5 juz tidak terlepas dari dukungan orang tuanya. Putra pertama dari pasangan suami istri, Faturohman dan Sri Drajati itu selalu mendapat dukungan dan suport dari orang tuanya.
Menurut Faturohman, Fayi selalu diberikan suport dalam belajar di rumah. Termasuk dalam menghafal Al Qur'an. Bukan hanya itu saja, Faturohman dan keluarga juga selalu mendukung setiap program yang diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda.
Catatanku Hari Ini
Oleh: Hari Setiawan
Siang hari ini Selasa (3/6/2014) sesaat setelah memimpin doa bersama sebelum pulang siswa Level VI, saya dikejutkan oleh Ari Septiyanto. Ari Septiyanto yang merupakan salah satu siswa level VI itu dengan tergopoh-gopoh mengejar dan menemui saya di depan pintu ruang prestasi Level VI.
Setelah tepat di hadapan saya, ia pun mengeluarkan bingkisan yang di bungkus kertas berwarna coklat bermotif batik dari dalam tasnya. Kemudian diserahkannya bingkisan tersebut kepada saya seraya mengucapkan kalimat yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh saya.
"Ustadz, saya mohon maaf atas apa yang selama ini saya lakukan. Saya sering membuat malu Ustadz. Saya sering membuat Ustadz kecewa. Saya pengin tetap bersama Ustadz, saya tidak ingin berpisah dengan Ustadz," lirihnya sambil terisak-isak menangis.
Bagi saya, apa yang disampaikan
oleh Ari Septiyanto kepada saya merupakan ungkapan hati yang bermakna
teramat sangat dalam. Kalimat yang membuat kaki ini sangat berat untuk
melangkah berpisah dengannya. Namun apa boleh dikata, taqdir memang
mengharuskan untuk berpisah.
Setelah menenangkan dan menasehatinya untuk pulang, saya pun kembali ke ruang kantor. Kuletakan dia atas meja, bingkisan yang baru saja diberi dari siswaku itu.
Sedikit tak kuasa menahan keharuan yang bercampur dengan kesedihan. Ku buka bingkisan yang dibungkis kertas warna cokelat bermotif batik itu. Kupastikan membukannya dengan penuh kehati-hatian, agar isi di dalamnya tidak rusak.
Setelah menenangkan dan menasehatinya untuk pulang, saya pun kembali ke ruang kantor. Kuletakan dia atas meja, bingkisan yang baru saja diberi dari siswaku itu.
Sedikit tak kuasa menahan keharuan yang bercampur dengan kesedihan. Ku buka bingkisan yang dibungkis kertas warna cokelat bermotif batik itu. Kupastikan membukannya dengan penuh kehati-hatian, agar isi di dalamnya tidak rusak.
Betapa bertambah rasa terharunya
saya, tatkala telah mengetahui isi bingkisan itu. Di dalam bingkisan
tersebut berisi 1 buku diary bersampul hijau, 1 belpoin, dan secarik
surat yang bersampul warna putih.
Saya sempat tertegun cukup lama, sebelum ku buka dan ku baca surat itu. Surat yang membuat saya semakin merasa berat untuk berpisah dengan para siswaku.
Berikut isi suratnya:
Kepada Yth. Ust Hari Setiawan
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Ust. Hari Setiawan, Ari minta maaf yang sebesar-besarnya. Ari sering buat salah dan bikin malu Ust. Ari sungguh menyesal.
Jika Ari berpisah nanti, Ari pengin Ust Hari Setiawan jangan melupakan Ari dan teman-teman.
Ari pengin Ust Hari bahagia selalu. Ari pengin Ust Hari tidak boleh sedih.
Ust Hari, maafkan Ari. Ari hanya bisa membuat Ust Hari sedih.
Ari tahu, itu semua salah ari. Ari meminta maaf kepada Ust Hari Setiawan yang Ari Cintai.
Semoga Ust Hari Setiawan sehat selalu. Ari mendoakan, semoga Ust Hari Setiawan bisa masuk surganya Alloh. Aamiin, aamiin, aamiin ya robbal 'alamiin.
Tanda tangan
Saya sempat tertegun cukup lama, sebelum ku buka dan ku baca surat itu. Surat yang membuat saya semakin merasa berat untuk berpisah dengan para siswaku.
Berikut isi suratnya:
Kepada Yth. Ust Hari Setiawan
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Ust. Hari Setiawan, Ari minta maaf yang sebesar-besarnya. Ari sering buat salah dan bikin malu Ust. Ari sungguh menyesal.
Jika Ari berpisah nanti, Ari pengin Ust Hari Setiawan jangan melupakan Ari dan teman-teman.
Ari pengin Ust Hari bahagia selalu. Ari pengin Ust Hari tidak boleh sedih.
Ust Hari, maafkan Ari. Ari hanya bisa membuat Ust Hari sedih.
Ari tahu, itu semua salah ari. Ari meminta maaf kepada Ust Hari Setiawan yang Ari Cintai.
Semoga Ust Hari Setiawan sehat selalu. Ari mendoakan, semoga Ust Hari Setiawan bisa masuk surganya Alloh. Aamiin, aamiin, aamiin ya robbal 'alamiin.
Tanda tangan
Ari Septiyanto
Ilyas Dapat Predikat Imam Terbaik
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Ahad (1/6/2014) - Salah satu permasalahan yang terjadi di negeri ini adalah minimnya stok pemimpin yang mampu menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. Keadaan ini berdampak pada perkembangan budaya, tradisi, dan budi pekerti masyarakat yang relatif tidak terlalu sejalan dengan budaya ketimuran.
Persoalan ini apabila dibiarkan, maka akan berdampak terkikisnya budaya, tradisi, dan budi pekerti masyarakat Indonesia terutama generasi mudanya. Peran lembaga pendidikan sangatlah penting dalam mensuplai calon pemimpin negeri yang memiliki karakter dan berbudi pekerti baik sehingga dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya.
Hal ini sangat disadari oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga. Oleh karena itu salah satu program yang dilaksanakan oleh sekolah yang bercirikan Tahfidzul Qur'an ini adalah pembimbingan bagi siswanya agar menjadi calon pemimpin bangsa dan masyarakat. Bukan hanya sekedar pemimpin saja, tetapi pemimpin yang memiliki akhlaq, budi pekerti, dan karakter yang baik.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust Hari Setiawan menuturkan, berbagai program bimbingan dilaksanakan oleh sekolah. Satu diantaranya adalah penunjukan siswa sebagai imam sholat Dhuha secara bergilir yang dilaksanakan setiap hari efektif.
"Imam sholat Dhuha kita tunjuk dari siswa secara bergiliran," tutur Ust Hari Setiawan kemarin (Sabtu,31/5).
Selain itu, sekolah juga mengapresiasi siswa yang mampu menjadi imam sholat Dhuha dengan baik. Salah satu bentuk apresiasi sekolah adalah dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu menjadi imam sholat Dhuha terbaik.
Pada Tahun Pelajaran 2013/2014, penghargaan imam sholat Dhuha terbaik diberikan kepada Ilyas Abdurrohman yang merupakan siswa Level III A. Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis dari SDIT Nurul Huda Purbalingga kemarin (Sabtu,31/5).
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Ahad (1/6/2014) - Salah satu permasalahan yang terjadi di negeri ini adalah minimnya stok pemimpin yang mampu menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. Keadaan ini berdampak pada perkembangan budaya, tradisi, dan budi pekerti masyarakat yang relatif tidak terlalu sejalan dengan budaya ketimuran.
Persoalan ini apabila dibiarkan, maka akan berdampak terkikisnya budaya, tradisi, dan budi pekerti masyarakat Indonesia terutama generasi mudanya. Peran lembaga pendidikan sangatlah penting dalam mensuplai calon pemimpin negeri yang memiliki karakter dan berbudi pekerti baik sehingga dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya.
Hal ini sangat disadari oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga. Oleh karena itu salah satu program yang dilaksanakan oleh sekolah yang bercirikan Tahfidzul Qur'an ini adalah pembimbingan bagi siswanya agar menjadi calon pemimpin bangsa dan masyarakat. Bukan hanya sekedar pemimpin saja, tetapi pemimpin yang memiliki akhlaq, budi pekerti, dan karakter yang baik.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust Hari Setiawan menuturkan, berbagai program bimbingan dilaksanakan oleh sekolah. Satu diantaranya adalah penunjukan siswa sebagai imam sholat Dhuha secara bergilir yang dilaksanakan setiap hari efektif.
"Imam sholat Dhuha kita tunjuk dari siswa secara bergiliran," tutur Ust Hari Setiawan kemarin (Sabtu,31/5).
Selain itu, sekolah juga mengapresiasi siswa yang mampu menjadi imam sholat Dhuha dengan baik. Salah satu bentuk apresiasi sekolah adalah dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu menjadi imam sholat Dhuha terbaik.
Pada Tahun Pelajaran 2013/2014, penghargaan imam sholat Dhuha terbaik diberikan kepada Ilyas Abdurrohman yang merupakan siswa Level III A. Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis dari SDIT Nurul Huda Purbalingga kemarin (Sabtu,31/5).
"Penghargaan imam sholat Dhuha terbaik tahun ini kita berikan kemarin," kata Ust Hari.
Dalam kesempatan itu Ust Hari Setiawan mengatakan, penghargaan itu dimaksudkan untuk menambah semangat para siswa agar dapat menjadi pemimpin yang baik.
"Ya ini sebagai upaya untuk menyemangati siswa agar mampu menjadi pemimpin yang baik," ujarnya.
Sementara itu di sela-sela acara, penerima penghargaan imam sholat Dhuha terbaik Ilyas Abdurrohman mengatakan, ia merasa senang sekaligus shok. Pasalnya, ia tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan itu.
"Aku ya shok, tapi senang," katanya.
Calon Alumni SDIT Nurul Huda Ikuti AMT
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu (31/5/2014) - Salah satu elemen penting yang berpengaruh kepada keberlangsungan sebuah sekolah adalah keberadaan alumni yang memiliki kompetensi cukup untuk "menjawab" kebutuhan masyarakat. Apabila alumni sebuah sekolah memiliki kompetensi yang dapat bersaing di masyarakat, maka eksistensi sekolah tersebut dimungkinkan akan berkembang dengan baik. Sebaliknya, apabila keberadaan alumninya tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing maka lambat laun eksistensi sekolah tersebut akan terkikis.
Oleh karena itu, SDIT Nurul Huda Purbalingga berupaya untuk miningkatkan kualitas kompetensi para siswanya dengan menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas. Hal tersebut dimaksudkan agar outputnya memiliki kompetensi yang cukup sehingga dapat bersaing di masyarakat.
Seperti yang dilaksanakan pada hari Jum'at-Sabtu (30-31/5/2014). Dalam dua hari tersebut, SDIT Nurul Huda Purbalingga menggelar Achievement Motivation Training (AMT) tingkat dasar bagi para caon alumninya. AMT tersebut diselenggarakan bertempat di kompleks Kampus SDIT Nurul Huda Purbalingga.
Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust Hari Setiawan menuturkan, AMT tingkat dasar tersebut wajib untuk diikuti oleh calon alumni.
"Calon alumni SDIT Nurul Huda kami wajibkan untuk mengikuti AMT ini," tutur Ust Hari Setiawan tadi pagi.
Dalam AMT ini, para peserta yang kesemuanya merupakan calon alumni SDIT Nurul Huda mendapatkan berbagai materi yang dipaparkan oleh para trainer yang berpengalaman di bidangnya. Materi yang didapatkan para peserta diantaranya Aqidah, Fiqih Keseharian, Akhlaq Keseharian, Dasar-Dasar Retorika, Dasar-Dasar Managemen Konflik, dan beberapa materi lainnya.
Menurut Ust. Hari, AMT ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh calon alumni sebelum dinyatakan lulus dalam belajar di sekolah yang mengusung pendidikan murah dan berkualitas tersebut.
"Sebelum dinyatakan lulus, calon alumni diwajibkan mengikuti AMT ini dengan baik," ungkap Ust Hari Setiawan.
Harapannya, para calon alumni yang nantinya akan dilepas memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing di masyarakat.
"Kami harapkan, alumni memiliki kompetensi yang baik sehingga dapat bersaing dan berdaya guna di masyarakat, ujar Ust Hari.
"Siswa Nurul Huda Urus Jenazah"
SDIT Nurul Huda Purbalingga, Sabtu (12/4/2014) - Kondusifnya suasana belajar siswa pagi ini (Sabtu,12/4) di SDIT Nurul Huda Purbalingga sedikit terganggu. Pasalnya, sekitar pukul 08.00 WIB beberapa siswa level V ditemukan dalam kondisi telah meninggal.Tak pelak, kejadian itu sontak membuat gaduh suasana di SDIT Nurul Huda Purbalingga. Guru dan para siswa pun berhamburan untuk melihatnya.
Setelah memastikan keadaan, akhirnya beberapa "jenazah" tersebut diputuskan untuk diurus oleh pihak sekolah dengan dibantu oleh para siswa khususnya siswa level V. Pengurusan jenazah tersebut meliputi memandikan, mengkafani, dan mensholati.
Dengan dipandu oleh guru Fiqih Ust Mukhsin, para siswa level V mulai mengurus beberapa jenazah tersebut. Mula-mula memandikan, mengkafani, dan mensholati.
Kejadian di atas merupakan simulasi pengurusan jenazah yang dilakukan oleh para siswa level V SDIT Nurul Huda Purbalingga.
Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT
Nurul Huda Purbalingga Ust Hari Setiawan menuturkan, simulasi mengurus
jenazah tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari pembimbingan
kecakapan hidup dan sosial kepada para siswa.
"Ini sebagai bentuk bimbingan kecakapan hidup dan sosial siswa," tutur Ust Hari Setiawan.
Hal ini diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga dengan latar belakang masyarakat tidak terlalu banyak yang memahami tata cara mengurus jenazah secara Islam.
"Dengan dilaksanakannya simulasi ini, mudah-mudahan para siswa memahami tata cara mengurus jenazah secara Islam dengan benar," ujar Ust Hari Setiawan
"Ini sebagai bentuk bimbingan kecakapan hidup dan sosial siswa," tutur Ust Hari Setiawan.
Hal ini diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga dengan latar belakang masyarakat tidak terlalu banyak yang memahami tata cara mengurus jenazah secara Islam.
"Dengan dilaksanakannya simulasi ini, mudah-mudahan para siswa memahami tata cara mengurus jenazah secara Islam dengan benar," ujar Ust Hari Setiawan