Sunday, February 17, 2013

My Campus

0

Guru SDIT Nurul Huda Purbalingga dituntut untuk selalu kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Jum'at(1/2/2013)- Menilik sejarah bangsa ini, para pendahulu kita begitu luar biasa di dalam mendirikan, dan mempertahankan Indonesia. Dengan didasari semangat perubahan agar lebih baik mereka begitu gigih memperjuangkan berdirinya bangsa ini dan mempertahankannya agar tetap berdiri sejajar dengan bangsa lain. Semangat perubahan inilah yang menjadikan negeri ini tetap eksis. Tentu saja sebagai promotornya adalah para pemuda, generasi harapan dan penerus bangsa.

Semangat perubahan yang diusung oleh para pemuda diawali dengan dilaksanakannya konggres pemuda tahun 1928. Yang kemudian konggres pemuda tersebut menghasilkan petisi yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Tanggal 17 Agustus 1945 menjadi tonggak sejarah berdirinya NKRI. Tidak diragukan lagi peranan para pemuda sangat kentara dalam prosesnya.




Di tahun 1965, para pemuda pun kembali mempromotori perubahan yang terjadi di negeri ini. Dengan semangat perubahan yang luar biasa mereka berdiri di garda terdepan untuk mempelopori perubahan.

Pada tahun 1998 juga demikian, para pemuda sangat besar peranannya dalam merubah bangsa ini agar lebih baik.

Namun masihkah ada semangat perubahan yang diusung para pemuda pendahulu negeri ini yang tertanam di dalam dada para pemuda saat ini? 

Sungguh, pertanyaan ini sulit untuk dijawab. Fakta yang ada, saat ini para pemuda lebih asyik dengan aktifitas negatif yang merugikan diri mereka dan bangsa ini. Narkoba, perkelahian masal, pemerkosaan, pornografi dan pornoaksi, dan sederet tindakan kriminal lain sering kita dengar melibatkan para pemuda. Kalau sudah demikian, apa yang akan terjadi dengan bangsa ini? Ironi dan menyedihkan.

Keadaan ini mendapat perhatian khusus SDIT Nurul Huda Purbalingga. Perhatian tersebut diaplikasikan dalam bentuk proses pembelajaran yang bertujuan mempersiapkan siswa agar menjadi generasi penerus bangsa yang berkompeten.

Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa dalam setiap proses pembelajaran yang diselenggarakan memiliki tujuan menyiapkan siswa agar dapat menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membawa perubahan dengan baik. "Kami siapkan generasi penerus bangsa yang siap membawa perubahan agar bangsa ini menjadi lebih baik," tutur Ust. Hari Setiawan kemarin (Kamis,31/1/2013).


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa(29/1/2013)- Satu persoalan yang sekarang ini menimpa bangsa Indonesia adalah memudarnya rasa nasionalisme di kalangan beberapa elemen masyarakat. Dalam persepakbolaan nasional misalnya, kisruh yang saat ini terjadi sebenarnya hanyalah akibat dari memudarnya rasa nasionalisme. Karena memudarnya rasa nasionalisme tersebut akhirnya Timnas sepak bola kita dihuni oleh pemain yang terkesan memiliki skil yang biasa-biasa saja. Berbagai dalih menjadi alasan para pemain untuk menolak panggilan Timnas. Mulai dari club tidak mengijinkan, dan sederet alasan lain. Tetap saja hal ini menjadi bukti nyata bahwa rasa nasionalisme beberapa elemen bangsa sudah mulai memudar.


Memudarnya rasa nasionalisme beberapa elemen bangsa ini mendapat perhatian tersendiri bagi SDIT Nurul Huda Purbalingga. Hal ini disampaikan oleh Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Hari Setiawan tadi siang (Selasa,29/1). Ust. Hari mengatakan, dalam rangka memupuk rasa nasionalisme SDIT Nurul Huda setiap tahun menyelenggarakan berbagai kegiatan pembelajaran yang mengarah pada penanaman rasa nasionalisme.

"Kegiatan pembelajaran tersebut antara lain kerja bakti membersihkan lingkungan, gerakan menanam pohon, nendang bola masal, kunjungan belajar ke Kantor Bupati Purbalingga, hingga melaksanakan kunjungan belajar ke Rumah Sakit," tutur Ust. Hari tadi siang (Selasa,29/1).

Memang secara rutin tiap tahun SDIT Nurul Huda Purbalingga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat memupuk rasa nasianalisme.

Ust. Hari Setiawan menambahkan bahwa dengan kegiatan pembelajaran tersebut diharapkan akan muncul rasa nasionalisme, rasa memiliki bangsa ini. "Dengan kegiatan pembelajaran ini mudah-mudahan akan berdampak baik pada diri anak, yaitu terpupuk rasa memiliki bangsa ini," ujar Ust. Hari.

SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Kamis(7/2/2013)- Salah satu persoalan bangsa yang saat ini mendera negeri Indonesia adalah minimnya pemimpin yang mampu memimpin dengan baik. Hampir setiap hari media masa baik media elektronik maupun media cetak membahas kebobrokan mental dan karakter para pemimpin di negeri ini. Mulai dari pejabat yang korupsi, penipuan, sampai yang tersangkut kasus skandal perselingkuhan.

Keadaan ini menjadi bukti nyata bahwa negeri ini telah mengalami kemrosotan yang sangat luar biasa. Kemrosotan yang sudah seharusnya tidak dibiarkan begitu saja.

Oleh karena itu, sebagai bentuk sumbangsih kepada masyarakat dan bangsa, SDIT Nurul Huda Purbalingga berupaya menyiapkan para generasi muda penerus bangsa yang memiliki mental dan karakter sebagai bangsa yang beradab. Hal ini disampaikan oleh Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Hari Setiawan tadi pagi (Kamis,7/2).

"Kami berupaya untuk turut berperan serta dalam menyiapkan kader-kader penerus perjuangan bangsa yang memiliki mental dan karakter sebagai bangsa yang beradab," tutur Ust. Hari.





















0 comments:

Post a Comment

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut