Cuaca hari ini Selasa (9/10)di komplek SDIT
NURUL HUDA Purbalingga tampak lebih cerah dibanding kemarin. Matahari
bersinar dengan indahnya. Sinarnya menyinari bumi menambah semangat para
siswa SDIT NURUL HUDA dalam belajar. Apalagi halaman sekolah
yang kemarin becek dan tergenang air hujan, hari ini mulai mengering,
meskipun masih ada beberapa sisi halaman yang masih tergenang air hujan.
Namun hal tersebut tidak menghalangi para siswa untuk lebih semangat
dalam belajar. Ya, memang para siswa SDIT NURUL HUDA tidak pernah loyo
dalam belajar. Para siswa SDIT NURUL HUDA selalu semangat dalam belajar,
salah satu penyebabnya adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran
selalu inofatif, menarik, dan kreatif. Satu diantara metode yang
digunakan adalah metode outdoor study. Metode outdoor study ini
merupakan metode faforit bagi para siswa. Para siswa diajak keluar ruang kelas dalam
belajar. Mereka mengikuti proses pembelajaran di alam terbuka, bisa di
halaman, kebun, sawah, sungai, bawah pohon, dan tempat lainnya. Seperti
hari ini, meskipun tanah halaman belum kering benar, bahkan di beberapa
sisi masih tergenang air, namun tidak menghalangi mereka untuk terus
bersemangat dalam belajar. Tentu hal ini menjadi preseden positif bagi
SDIT NURUL HUDA untuk mengembangkan pendidikan yang berkwalitas. Insya
Alloh.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, dunia
pendidikan kita dikejutkan berbagai kejadian menyedihkan yang membuat
hati kita miris dan sedih ketika mendengarnya. Mulai dari pelanggaran
pidana ringan, sampai pelanggara pidana berat. Mulai dari foto
dan vidio porno yang dijumpai di hp para pelajar sampai kasus
perkelahian pelajar yang mengakibatkan korban jiwa. Belum lagi kasus
penikaman salah seorang siswa smp salah satu sekolah di Purbalingga oleh
temannya sendiri. Yang lebih miris lagi penikaman tersebut dilakukan di
sekolah. Ini tentu menjadi potret buram dunia pendidikan kita. Bukan bermaksud merendahkan model pendidikan
kita, namun hanyalah untuk mengingatkan bahwa kita perlu instrospeksi
dan mengefaluasi model pendidikan di negeri kita Indonesia. Pada
beberapa tahun terakhir ini pendidikan di negeri ini mulai ada
pergeseran nilai-nilai ke-Indonesia-an menuju kebarat-baratan yang
mengedepankan kebebasan tanpa batas. Ini jelas bertentangan dengan
budaya dan karakter bangsa Indonesia yang toleran namun dikemas dalam
norma dan aturan yang berlaku. Apalagi karakter orang Indonesia adalah
karakter masyarakat yang nasional agamis. Tentu ini sangat bertentangan
sekali. Satu contoh dalam model pendidikan di negeri kita, guru tidak
boleh mengekang siswa dengan mengatakan "TIDAK BOLEH" kepada siswa,
meskipun siswa tersebut melakukan hal yang melanggar norma yang berlaku, dengan alasan
akan menghancurkan serta mematikan potensi dan daya kreatifitas siswa.
Sebagai seorang pendidik tentu mengembangkan potensi dan kreatifitas
siswa adalah suatu keharusan. Tetapi bukan dengan membiarkan siswa
melanggar norma dan aturan yang berlaku. Ingatlah, ketika kita
membiarkan anak melanggar norma dan aturan yang berlaku, maka anak akan
tumbuh menjadi orang yang senang atau bahkan bangga melanggar norma dan
aturan yang berlaku. Ketika kita didik anak-anak kita dengan ketaatan
terhadap norma dan aturan, maka ia akan tumbuh menjadi orang yang
cenderung taat kepada norma dan aturan yang berlaku di
masyarakat. Hal inilah yang sedang, akan, dan terus dibangun oleh SDIT
NURUL HUDA Purbalingga kepada para siswanya. Mereka dibimbing dan
diarahkan agar menjadi manusia yang taat kepada norma dan aturan yang
berlaku, dengan cara membiasakan merekan mentaati norma dan aturan di
sekolah. Sekali lagi kami sampaikan, bukan untuk mematikan daya
kreatifitas dan potensi mereka, tetapi merupakan pembelajaran agar
mereka menjadi manusia yang taat terhadap norma dan aturan yang berlaku.
Pukul 06.30.WIB bunyi sirine di kompleks
kampus SDIT NURUL HUDA terdengar, pertanda proses kegiatan pembelajaran
dimulai. Para siswa pun bergegas berbaris di depan ruang prestasi level
masing-masing. Mulai dari level 1a, 1b, IIa, IIb, III, IV, V,
dan level VI. Mereka berbaris di depan ruang prestasi masing-masing
untuk berdoa sebelum mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai
berdoa, merekapun masuk ke ruang prestasi masing-masing untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Sebagaimana biasanya, proses
pembelajaran diawali dengan "sarapan pagi" yang diisi dengan membaca
bersama. Hingga waktu tepat pukul 07.15.WIB, sirine keduakalinya berbunyi, menandakan waktu
"sarapan pagi" telah habis. Para siswa pun keluar ruang menuju halaman.
Mereka segera berbaris rapi sesuai levelnya di halaman. Seperti
pekan-pekan sebelumnya, setiap hari Senin para siswa, guru, dan karyawan
SDIT NURUL HUDA melaksanakan upacara. Begitu pula hari ini, Senin
(15/10). Para sirwa, guru, dan karyawan melaksanakan upacara sebagaimana
biasanya. Namun nampaknya upacara Senin ini ada yang tidak biasa,
karena guru dan karyawan didaulat menjadi petugas upacara. Sebagai
komandan upacara ditunjuk Waka Bag. Kurikulum, sementara untuk komandan regu,
mulai dari level I Ust. Dakhol, level II Ust. Nur Madi, level III Ust.
Hanif, level IV Ust. Asykar, level V Ust. Jamal, level VI Ust. Said, dan
pembawa acara didaulat Ust.Aan. Begitu pula dengan petugas yang
lainnya, juga didaulat dari para guru dan karyawan. Sementara itu
sebagai pembina upacara adalah Ust. Dirsan, Kepala SDIT NURUL HUDA
Purbalingga. Dalam amanatnya Ust. Dirsan mengatakan bahwa hari ini
adalah hari yang spesial, karena pada upacara kali ini didaulat sebagai
petugas adalah para guru dan karyawan. Selain itu dalam amanatnya Ust. Dirsan juga mengatakan bahwa
hari ini adalah hari pertama para siswa melaksanakan UTS I. UTS I ini
akan dilaksanakan selama 1 pekan dimulai hari ini, Senin-Sabtu
(15-20/10) yang dìikuti oleh semua siswa mulai dari level I-VI. "kami
harap seluruh siswa SDIT NURUL HUDA telah mempersiapkan dengan baik,
dengan cara belajar yang bersungguh-sungguh. Sehingga dapat mengerjakan
soal-soal UTS 1 dengan baik dan benar" imbuhnya. Akhirnya upacara
selesai pada pukul 08.00.WIB. Para siswa pun bergegas menuju ruang
prestasi level masing-masing untuk melaksanakan UTS.
Hari ini, Selasa (16/10)merupakan hari ke-dua
bagi para siswa SDIT NURUL HUDA melaksanakan Ulangan Tengah Semester 1
(UTS 1). Sebagaimana telah kita ketahui UTS 1 ini dimulai kemarin, Senin
(15/10) dan akan berakhir di hari Sabtu (20/10). Tidak
seperti hari pertama melaksanakan UTS yang sempat sedikit tertunda
karena terdapat kekeliruan tekhnis, hari kedua UTS berjalan relatif
lebih baik. Para siswa SDIT NURUL HUDA mengikuti UTS sebagaimana jadwal
yang diumumkan. Mereka melaksanakan UTS sesuai level masing-masing
dengan antusias. Mulai dari level I-VI, semua mengikuti dengan semangat dan penuh kesungguh-sungguhan.
Ya, karena mereka memahami bahwa UTS yang diselenggarakan oleh SDIT
NURUL HUDA bukanlah sekedar rutinitas formalitas. Tetapi UTS ini
benar-benar sebuah bentuk evaluasi bagi guru, siswa, wali murid, dan
pihak lain yang berkepentingan dengan SDIT NURUL HUDA. Diharapkan dengan
UTS ini proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh SDIT NURUL HUDA
akan semakin berkembang dan meningkatkan kwalitasnya.
Salah satu hal yang menunjang keberhasilan
proses pendidikan adalah adanya kurikulum yang berkwalitas. Permasalahan
kurikulum yang kurang berkwalitas nampaknya masih dan akan terus
terjadi di dunia pendidikan Indonesia. Tentu saja hal ini akan
sangat berpengaruh pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. Di
samping itu juga akan mempengaruhi kwalitas output nya. Baik di bidang
akademik maupun non akademik. Oleh karena itulah SDIT NURUL HUDA
Purbalingga, tidak hanya menerapkan 1 kurikulum saja, namun menerapkan 3
kurikulum sekaligus. Salah satu kurikulum yang diterapkan oleh SDIT NURUL HUDA
adalah Kurikulum Keislaman LPP AL-IRSYAD Purwokerto. Kebijakan
menerapkan Kurikulum Keislaman LPP AL-IRSYAD Purwokerto oleh SDIT NURUL
HUDA Purbalingga merupakan langkah yang maju guna mewujudkan proses
pembelajaran yang berkwalitas dan selalu dinamis. Bagaimana tidak, di
dalam Kurikulum Keislaman LPP AL-IRSYAD Purwokerto memiliki nilai-nilai
kearifan lokal yang dapat dipadukan dengan kurikulum Pendidikan
Nasional. Dengan tidak bermaksud mengecilkan, Kurikulum Keislaman LPP
AL-IRSYAD Purwokerto yang diterapkan oleh SDIT NURUL HUDA dapat menutupi
kekurangan dan kelemahan pada Kurikulum Pendidikan Nasional (KTSD).
Harapannya proses pembelajaran yang dikembangkan oleh SDIT NURUL HUDA
akan selalu dinamis dan berkwalitas.
Sebagai bagian dari upaya menumbuhkan jiwa
sosial pada anak, SDIT NURUL HUDA Purbalingga melaksanakan pemotongan
hewan kurban. Pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilaksanakan hari
Sabtu (27/10) di kompleks SDIT NURUL HUDA. Pada tahun ini SDIT
NURUL HUDA berkesempatan memotong 2 kambing sebagai ibadah kurban.
Kepala SDIT NURUL HUDA Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan
Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa pelaksanaan
pemotongan hewan kurban dimulai pukul 09.00.WIB dan selesai pukul
11.45.WIB. Dari hasil pemotongan 2 kambing tersebut, diperoleh belasan
kilo daging yang selanjutnya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi para siswa agar memiliki
jiwa sosial dan peka terhadap lingkungan, serta mereka yang tidak
berkecukupan." kata Ust. Hari.
Dalam beberapa dekade terahir ini, negeri kita
Indonesia mengalami krisis multi dimensional. Diawali krisis ekonomi
yang kemudian menjalar ke krisis lainnya, seperti krisis moral dan
akhlak, krisis pendidikan, sampai krisis pemimpin. Ya, begitulah
keadaan negeri kita Indonesia. Ibarat sakit, penyakitnya sudah berat
dan komplikasi. Untuk menyembuhkannya diperlukan obat yang mujarap. Di
samping obat yang mujarap juga diperlukan komitmen dari semua elemen
bangsa. Adalah SDIT NURUL HUDA sebagai bagian dari elemen bangsa ikut merasa
terpanggil untuk memperbaiki bangsa ini dengan jalur pendidikan dasar.
Dalam upayanya dalam memperbaiki bangsa ini adalah dengan mendidik,
membimbing, dan mengarahkan para siswanya agar mampu menjadi generasi
penerus bangsa yang baik dan berkarakter. Oleh karena itulah setiap
siswa diupayakan agar memiliki jiwa negarawan, jiwa pemimpin, dan jiwa
sebagai elemen bangsa yang baik, berbudi pekerti, cerdas, dan
berkarakter. Sehingga pada saatnya penyakit krisis multidimensional yang
menimpa bangsa ini akan teratasi dan disembuhkan dengan baik. Semoga.
Setelah -+4 bulan lamanya menempati gedung
bekas masjid, akhirnya mulai hari ini Selasa(30/10) para siswa SDIT
NURUL HUDA Purbalingga level III dan V menempati ruang yang baru selesai
direhab. Proses rehab berlangsung selama 4 bulan yang dimulai
bulan Juli 2012 sampai bulan Oktober 2012 sehingga selama itu para
siswa khususnya level III dan V harus menempati gedung bekas masjid.
Kepala SDIT NURUL HUDA Ust. Dirsan mengatakan bahwa selama 4 bulan
tersebut para siswa level III dan V harus belajar dengan fasilitas
seadanya tanpa meja dan kursi. "Mereka belajar dengan fasilitas yang sangat terbatas,
namun hari ini mereka sudah dapat menempati ruang yang baru selesai
direhab." kata Ust. Dirsan tadi pagi. Sementara itu Waka Bagian
Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan menambahkan dengan menempati
ruang yang baru direhab dan lebih representatif diharapkan para siswa
khususnya level III dan V akan lebih meningkatkan prestasinya.
"Mudah-mudahan prestasi belajar mereka lebih meningkat." ujar Ust. Hari.
Dari pantauan tim redaksi memang terlihat para siswa khususnya level
III dan V tampak lebih bersemangat dan serius dalam belajar. "Saya jadi
lebih senang dan bersemangat." kata Amar Mubarok salah satu siswa level
V.
Berbagai upaya terus dilakukan SDIT NURUL HUDA
dalam upaya meningkatkan kuwalitas pendidikannya. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan memaksimalkan Bimbingan dan Penyuluhan bagi
para siswa. Bukan hanya siswa yang bermasalah saja yang
membutuhkan bimbingan, namun siswa yang tidak bermasalahpun membutuhkan
bimbingan agar prestasi belajarnya lebih baik dan maksimal. Wakil
Kepala SDIT NURUL HUDA Bag. Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan
mengatakan bahwa
bimbingan dan penyuluhan ini tidak hanya
dikhususkan untuk anak yang bermasalah namun untuk semua siswa termasuk
siswa yang berprestasi. "Hal ini kami lakukan agar prestasi mereka
semakin meningkat." kata Ust. Hari Setiawan kemarin (Senin, 29/10). Ust.
Hari juga menambahkan bahwasanya SDIT NURUL HUDA ingin merubah anggapan
bahwa bukan hanya siswa yang bermasalah saja yang membutuhkan
bimbingan, namun siswa berprestasipun membutuhkan bimbingan. "Siswa yang
berprestasi kita berikan bimbingan, selain untuk meningkatkan prestasi,
juga untuk mengubah imej ." imbuhnya.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh SDIT NURUL
HUDA dalam mendidik, membimbing, dan mengarahkan para siswanya. Bukan
hanya di bidang akademik saja, namun di bidang non akademik.
Kedisiplinan misalnya. Hal yang kelihatannya tidak penting, tetapi
mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dan
kesuksesan. Berbagai contoh kisah orang yang berhasil dan sukses
menunjukan bahwa sikap disiplin menjadi salah satu kunci sukses dalam
mencapai keberhasilan dan kesuksesan. Oleh karena itu, SDIT NURUL HUDA
Purbalingga berupaya membimbing, mengajarkan, dan mengarahkan para
siswanya agar menjadikan disiplin sebagai bagian dari kebiasaan dan budayanya.
Pembelajaran pembiasaan disiplin ini dijabarkan dalam berbagai kegiatan
dan perbuatan. Misalnya mengenakan Id Cart, mengenakan pakaian seragam
dengan rapi sesuai waktunya, sampai meletakan sepatu di rak sepatu
sesuai dengan bagiannya masing-masing. Kepala SDIT NURUL HUDA Ust.
Dirsan mengatakan bahwa pembiasaan sikap disiplin ini merupakan bagian
dari pembelajaran siswa yang harapannya dapat menunjang keberhasilan dan
kesuksesan dalam proses KBM yang dilaksanakan dan dapat meningkatkan
prestasi belajar anak. "Dengan sikap disiplin ini mudah-mudahan prestasi
belajar siswa akan semakin meningkat dan maksimal." katanya pagi tadi,
Selasa(23/10).
Ulangan Tengah Semester 1(UTS 1) Tahun
Pelajaran 2012/2013 di SDIT NURUL HUDA yang dimulai Senin(15/10) telah
berakhir kemarin Sabtu (20/10). UTS 1 telah diikuti oleh 165 siswa mulai
dari level I sampai level VI. Kepala SDIT NURUL HUDA Ust.
Dirsan melalui Waka Kurikukum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan
mengatakan bahwa UTS ini menjadi bagian proses evaluasi yang dilakukan
oleh sekolah. "UTS 1 ini diselenggarakan sebagai salah satu metode
evaluasi yang dilakukan oleh kami untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses
pembelajaran yang diselenggarakan oleh SDIT NURUL HUDA." katanya kemarin
(Sabtu,20/10). Hari juga menambahkan bahwa dengan hasil UTS ini akan
sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang akan diambil guna
meningkatkan kuwalitas pembelajaran yang akan dilaksanakan. "Hasil UTS
ini tentu akan menjadi dasar untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil guna meningkatkan kwalitas pembelajaran." Imbuhnya.
Sebagai bagian dari mempersiapkan siswa dalam
menunjang target yang dicanangkan SDIT NURUL HUDA dalam menghadapi Ujian
Nasional, mulai pekan ini siswa level VI mengikuti program "INJURY
TIME". Program ini di isi dengan pemberian motifasi dan
training bagi para siswa level VI oleh para guru. Waka Kurikulum dan
Kesiswaan, Hari Setiawan mengatakan bahwa program ini dilaksanakan
sebagai upaya SDIT NURUL HUDA dalam menyiapkan siswa agar siap menyongsong Ujian
Nasional tahun 2013 yang tinggal beberapa bulan lagi. Namun sifatnya
belum diwajibkan untuk diikuti oleh siswa level VI. "Kami belum
mewajibkan program ini, karena sifatnya masih uji coba." Katanya siang
ini Sabtu(19/10). Hari menambahkan karena belum diwajibkan sehingga para
siswa level VI masih belum semua mengikuti. "Kami akan lakukan evaluasi
setelah program ini berjalan 1 pekan." Tandasnya.
Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2012/2013
tingkat SD memang masih cukup lama, namun beberapa sekolah sudah memulai
mempersiapkan para siswanya agar sukses Ujian Nasional. Begitu juga
dengan SDIT NURUL HUDA Purbalingga. Dengan mengusung target
lebih baik dari tahun lalu, SDIT NURUL HUDA mulai mempersiapkan para
siswa level VI agar dapat mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SD di
tahun pelajaran 2012/2013 dengan baik. Adapun persiapan-persiapan yang
telah dilakukan antara lain melaksanakan beberapa program pembelajaran.
Program pembelajaran tersebut diantaranya Study Club dan Injury Time
Program. Kepala SDIT NURUL HUDA, Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan
Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa dengan target UN lebih
baik dari tahun lalu maka persiapan yang dilakukan juga harus lebih baik
dan programnya pun harus lebih tepat dan akurat. "Untuk pelaksanaan
Study Club sudah dimulai sejak awal bulan ini, sementara untuk program
Injury Time baru mulai dilaksanakan pekan ini." kata Ust. Hari Setiawan,
kemarin Kamis (18/10). "UN memang bukan segala-galanya, tetapi ketika
hasil UN siswa kurang maksimal maka hal tersebut tentu akan membuat kita
kecewa, oleh karena itu SDIT NURUL HUDA mulai sejak sekarang
mempersiapkan para siswa level VI agar siap mengikuti UN tahun pelajaran
2012/2013 dengan baik, sehingga target yang dicanangkan sekolah dapat
tercapai yaitu lebih baik dari tahun lalu." imbuh Hari.
0 comments:
Post a Comment