Purbalinga – Ratusan siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga tumpah ruah di
halaman sekolah tersebut pagi ini (Sabtu,28/10). Pasalnya pagi itu,
SDIT Nurul Huda Purbalingga mengadakan acara peringatan Hari Sumpah
Pemuda yang bertajug “Sumpah Pemuda, bukan Sampah Pemuda.” Peringatan
tersebut diisi dengan acara festifal permainan tradisional Indonesia.
Dengan penuh semangat, secara bergantian para siswa melakukan
berbagai permainan tradisional yang jarang dimainkan pada masa sekarang.
Gobag sodor, ular naga, batok egrang, krupuk tali, gul-gulan, adu
panco, dan berbagai permainan tradisional lainya berhasil dimainkan
dengan baik oleh para siswa. Bahkan, suasana kian meriah ketika siswa
level VI memainkan bal-balan geni.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust Syahid Mukhsin menuturkan,
selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, acara tersebut digelar
juga untuk melestarikan permainan tradisional yang sudah mulai punah.
Pada umumnya permainan anak-anak sekarang tidak lepas dari gatget,
laptop, dan hp. Akibatnya mereka kurang mengenal permainan tradisional
asli Indonesia.
“Ini sebagai bentuk peringatan Sumpah Pemuda dan nguri-uri budaya asli Indonesia,” tutur Zahid Mukhsin.
Menurutnya, dalam permainan tradisional terkandung banyak manfaat
pembelajaran. Ada kebersamaan, kekuatan fisik, mental, sosial
kemasyarakatan, kesederhanaan, dan lainya.
“Banyak manfaat pembelajaran yang diperoleh anak dari permainan tradisional,” ujarnya. (Hari)
0 comments:
Post a Comment