Friday, February 1, 2013

My School

0

SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Kamis(17/1/2013)-Puluhan wali murid level VI menggerudug kantor SDIT Nurul Huda Purbalingga. Para wali murid level VI tersebut secara bergelombang mendatangi kantor SDIT Nurul Huda dalam dua hari terakhir ini. Diawali hari Rabu (16/1) dipimpin oleh Ketua Forum Wali Murid level VI Bpk. Mukhtarom, dilanjutkan hari ini Kamis (17/1) yang dipimpin oleh Bpk. Saliman. Mereka bermaksud untuk meminta penjelasan tentang isu yang beredar di kalangan wali murid, khususnya wali murid level VI. Rombongan wali murid level VI tersebut diterima langsung oleh Kepala SDIT Nurul Huda Ust. Dirsan yang didampingi oleh Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan.


"Kami datang ke sini bermaksud untuk mengkonfirmasikan isu yang beredar dikalangan wali murid kalau Ust. Hari Setiawan akan hengkang dari SDIT Nurul Huda." tutur Bapak Mukhtarom kemarin (Rabu,16/1). Sementara itu pada hari ini Kamis (17/1) rombongan wali murid melalui Bpk. Saliman mengatakan bahwa wali murid mempertanyakan latar belakang akan hengkangnya Ust. Hari Setiawan yang berakibat kurang berjalannya program pembelajaran di SDIT Nurul Huda khususnya di level VI. "Sekarang ini kan sudah mendekati UN, kalau ada persoalan komunikasikan saja kepada kami. Kami siap membantu." Kata Bpk. Saliman.

Menanggapi hal tersebut Kepala SDIT Nurul Huda Ust. Dirsan mengungkapkan bahwa Ust. Hari Setiawan telah mengajukan permohonan berhenti mengajar di level VI secara lisan kepada managemen SDIT Nurul Huda melalui kami. "Ust. Hari Setiawan telah mengajukan permohonan berhenti mengajar secara lisan kepada kami beberapa waktu yang lalu." ungkap Ust. Dirsan. 

Dalam kesempatan tersebut Ust. Dirsan juga menambahkan bahwa managemen sampai saat ini belum mengambil kebijakan mengenai hal tersebut. Menurut Ust. Dirsan, managemen SDIT Nurul Huda masih melakukan komunikasi dan renegosiasi dengan Ust. Hari. "Kami masih mengkomunikasikan hal tersebut dengan Ust. Hari, insya Alloh akhir pekan ini sudah ada jawabannya. tambah Ust. Dirsan.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, para wali murid level VI bergerak cepat. Mereka akan langsung mengadakan rapat khusus pada besok hari (Jum'at,18/1/2013). "Permasalahan tersebut akan kami bahas pada rapat wali murid level VI besok." kata Bpk. Mukhtarom.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Jum'at(18/1/2013)- Bertempat di ruang prestasi level VI, pengurus Forum Komunikasi Wali Murid level VI SDIT Nurul Huda Purbalingga melaksanakan rapat tertutup. Rapat tertutup tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti persoalan yang sedang berkembang akhir-akhir ini, khususnya berkenaan permohonan berhenti yang diajukan oleh Ust. Hari Setiawan kepada managemen SDIT Nurul Huda.

Rapat tertutup yang dipimpin oleh Ketua Forum Komunikasi Wali Murid level VI Bpk. Mukhtarom itu dihadiri oleh seluruh pengurus. Pada kesempatan itu hadir pula Kepala SDIT Nurul Huda Ust. Dirsan dan Ust. Hari Setiawan.
Kepada tim redaksi, Ketua Forum Komunikasi Wali Murid level VI Bpk. Mukhtarom mengatakan bahwa rapat dimulai pukul 13.15.WIB dan berakhir pukul 15.15.WIB. Rapat tersebut memiliki agenda mendengarkan penjelasan Ust. Hari Setiawan mengenai pormohonan berhenti mengajar yang diajukannya kepada managemen dan penjelasan dari Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan. "Agenda utama mendengarkan penjelasan Ust. Hari dan Ust. Dirsan tentang permohonan berhenti yang disampaikan Ust. Hari." kata Bpk. Mukhtarom.

Dalam rapat tersebut juga merupakan bagian dari bentuk klarifikasi dan upaya mencari solusi atas masalah yang dihadapi sekolah. "Intinya dalam rapat tersebut membahas solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dalam menyelenggarakan proses pembelajaran khususnya di level VI, terlebih lagi berkenaan dengan permohonan berhenti Ust. Hari." tambah Bpk Mukhtarom.
Sementara itu Ust. Dirsan mengatakan bahwa dengan dukungan wali murid permasalahan ini akan selesai. "Insya Alloh permasalahan ini akan segera teratasi dengan baik, tentu saja berkat dukungan dan kerjasama semua wali murid. Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada seluruh wali murid" kata Ust. Dirsan.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(19/1/2013)- Belajar memang tidak harus di dalam ruang kelas. Alam terbukapun dapat dijadikan tempat untuk belajar. Bahkan belajar di alam terbuka akan berdampak sangat baik bagi perkembangan prestasi para peserta didik. Para peserta didik akan lebih terangsang untuk dapat mengembangkan semua potensi dan kompetensi yang dimilikinya dengan maksimal.


Seperti yang dilakukan oleh puluhan siswa level VI SDIT Nurul Huda Purbalingga pada hari ini (Sabtu,19/1). Pera siswa level VI tersebut belajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan "Menentukan Ide Pokok Suatu Paragraf" bertempat di sungai Ponggawa. 
Waka Bagian Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda yang juga Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa belajar tidak harus di dalam ruang kelas. Belajar dapat dilakukan di alam terbuka seperti hutan, jalan, sawah, di atas pohon, lapangan, bahkan di sungai sekalipun. Bahkan anak merasa lebih termotifasi dan lebih antusias untuk mengikuti dengan baik setiap proses belajar yang dilaksanakan. "Anak akan lebih termotifasi untuk belajar dengan baik." kata Ust. Hari tadi siang (Sabtu,19/1/2013).

Menurut Ust Hari Setiawan dengan belajar di alam terbuka juga akan berdampak baik bagi perkembangan otak anak. "Belajar di alam terbuka akan lebih merangsang otak anak agar lebih berkembang dengan baik dan maksimal." ujar Ust. Hari.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(21/1/2013)- Kalau dicermati musim hujan pada tahun ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Curah hujan yang cukup tinggi ini mengakibatkan banjir di berbagai tempat. Berbagai media masa, baik itu media cetak maupun elektronik memberitakan tentang banjir yang melanda di berbagai tempat di Indonesia.


Disadari atau tidak salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya banjir setiap musim hujan tiba adalah semakin berkurangnya lahan hijau yang dijadikan daerah resapan air. Yang ada sekarang ini adalah gedung-gedung pencakar langit. Akibatnya dapat kita rasakan saat ini. Di mana-mana terjadi banjir.

Oleh karena itulah, sebagai bagian dari menumbuhkan pemahaman para siswa tentang pentingnya lahan hijau, SDIT Nurul Huda terapkan metode pembelajaran yang berkesinambungan dengan alam. 
Pembelajaran yang berkesinambungan dengan alam dijabarkan dalam berbagai kegiatan, diantaranya melaksanakan pembelajaran di alam, membudayakan gemar menanam pohon, sampai pemanfaatan lahan untuk penghijauan.

Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan KesiswaanUst. Hari Setiawan menuturkan bahwa proses pembelajaran yang berkesinambungan dengan alam dilaksanakan dengan maksud selain sebagai bagian dari belajar anak juga sebagai upaya menumbuhkan pemahaman pentingnya melestarikan alam kepada para siswa. "Mudah-mudahan pada diri anak akan tumbuh pemahaman betapa pentingnya melestarikan alam." tutur Ust. Hari Setiawan tadi sore (Senin,21/1/2013).


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa(22/1/2013)- Secara logika sebenarnya sangat sulit untuk menjadikan SDIT Nurul Huda Purbalingga sebagai sebuah sekolah faforit dan berkualitas. Di lihat dari letak geografis, SDIT Nurul Huda terletak di desa yang jauh dari perkotaan meskipun tidak pula dapat dikatakan pelosok. Namun untuk dapat mengakses sekolah yang terkenal dengan slagan murah dan berkualitas tersebut hanya dapat menggunakan kendaraan pribadi. Hal tersebut dikarenakan belum adanya trayek kendaraan umum yang melewatinya.


Belum lagi fasilitas proses pembelajaran yang sangat terbatas. Fasilitas proses pembelajaran yang digunakan oleh para siswa selama ini benar-benar seadanya. Ditambah lagi sederet keterbatasan komponen yang lain. Tentu saja menjadikan tidak sedikit masyarakat yang terheran-heran. Ya, terheran-heran dengan keterbatasan tersebut tidak menjadi penghalang bagi SDIT Nurul Huda untuk mengembangkan pendidikan yang berkualitas.

Lalu sebenarnya apa resep yang menjadikan proses pembelajaran di SDIT Nurul Huda semakin berkualitas?

Wakil Kepala SDIT Nurul Huda Bag. Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengungkapkan bahwa resep itu semua adalah kekompakan dan saling bekerja sama diantara para guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka. Kompak dan kerja sama menjadi satu kunci yang menjadikan SDIT Nurul Huda Purbalingga semakin dipercaya masyarakat. "Dengan kekompakan, hal yang sulit menjadi mudah, yang berat menjadi ringan, yang awalnya tidak bisa menjadi bisa." ungkap Ust. Hari tadi pagi (Selasa,22/1/2013).


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, RABU(23/1/2013)- Mengembangkan pendidikan dengan konsep murah dan berkualitas tidaklah mudah. Diperlukan kesiapan dari semua komponen yang berkaitan dengan hal tersebut. Mulai dari jajaran managemen, guru, karyawan, siswa, orangtua siswa/wali murid, masyarakat, dan lainnya.
Apabila komponen tersebut tidak memiliki kesiapan yang cukup, maka tak ayal lagi konsep pendidikan murah dan berkualitas akan sulit terealisasikan.

Hal inilah yang menjadi salah satu modal bagi SDIT Nurul Huda Purbalingga untuk selalu mengembangkan dengan baik konsep pendidikan murah dan berkualitas. Sebuah konsep pendidikan yang membutuhkan kesiapan dari seluruh komponen, terutama guru dan siswa.

Kepala SDIT Nurul Huda Ust. Dirsan melalui Waka Kurilulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengungkapkan bahwa dalam mengembangkan konsep ini, guru SDIT Nurul Huda dituntut harus mampu menjabarkan dan mengaplikasikan dalam proses pembelajaran yang berkualitas namun dengan meminimalisir pembiayaan yang dianggarkan. Dengan dasar ini maka dapat dipastikan setiap guru SDIT Nurul Huda diharuskan memiliki jiwa dinamis, kreatif, inovatif, sederhana, dan tidak mudah putus asa. "Guru harus memiliki jiwa dinamis, kreatif, inovatif, sederhana, dan tidak mudah putus asa." ungkap Ust. Hari Setiawan tadi siang (Rabu,23/1/2013).


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Jum'at(25/1/2013)- Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang mengedepankan kualitas, tentu saja SDIT Nurul Huda Purbalingga tidak henti-hentinya berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kualitas guru dalam melaksanakan setiap proses pembelajaran.
Oleh karena itu, managemen SDIT Nurul Huda Purbalingga secara rutin melaksanakan supervisi. Supervisi ini dilaksanakan secara rutin setiap pekan di hari Kamis kepada seluruh guru dan karyawan.


Supervisi ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk keseriusan managemen dalam upaya meningkatkan kompetensi atau kemampuan guru dan karyawan. Dengan meningkatnya kompetensi atau kemampuan guru dan karyawan tentu saja akan berimbas meningkatnya kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan. Demikian dikatakan Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan siang tadi (Jum'at,25/1/2013).

Selain itu, Ust. Hari juga mengatakan dengan meningkatnya kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan maka akan berdampak kepada meningkatnya kepercayaan masyarakat khususya wali murid untuk menjadikan SDIT Nurul Huda Purbalingga sebagai pilihan dalam pendidikan anak-anaknya. "Meningkatnya kualitas proses pembelajaran juga akan berdampak meningkatnya kepercayaan masyarakat khususnya wali murid kepada SDIT Nurul Huda." tambah Ust. Hari Setiawan.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(26/1/2013)- "Mencoba" sebuah kata yang apabila dicermati menjadi bermakna amat dalam. Bagaimana tidak, dengan mencoba sesuatu yang kecil bisa saja menjadi besar, yang sulit menjadi mudah, yang awalnya terasa berat menjadi ringan, yang awalnya remeh menjadi penting, yang awalnya biasa-biasa saja berubah menjadi luar biasa. Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena dengan mencoba.
Terlebih bagi siswa SDIT NURUL HUDA Purbalingga, mencoba merupakan suatu keharusan bagi mereka dalam upaya melakukan proses belajar.


Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan menyatakan, mencoba merupakan bagian dari proses belajar anak. Dengan mencoba mereka akan mendapatkan pengalaman yang berharga. Bagi anak dengan mencoba, sesuatu yang awalnya belum tahu akan menjadi tahu, yang sudah tahu menjadi mengerti, yang awalnya sudah mengerti menjadi paham, yang sudah paham akan menjadi mahir. 

Namun harus dipahami bahwa ketika anak mencoba maka mungkin saja akan didapati ketidakberhasilan. "Ketika anak mengalami ketidakberhasilan bukan berarti telah gagal. Justru disitulah anak akan menemukan sesuatu yang bersifat proses belajar." kata Ust Hari Setiawan tadi siang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan mencoba berati anak telah melaksanakan proses belajar, sebaliknya ketika anak tidak diberi kesempatan untuk mencoba maka maknanya anak tidak diberi kesempatan untuk belajar.

0 comments:

Post a Comment

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut