Monday, December 24, 2012

Activity

0


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(22/12)- Bagi anak pada umumnya Ujian Nasional (UN) merupakan sesuatu yang menakutkan. Ibarat kata, Ujian Nasional itu seperti harimau buas yang berada di hutan lebat dan siap untuk menerkam siapa saja yang berada di dekatnya. Mungkin inilah gambaran betapa menakutkannya Ujian Nasional bagi para siswa, terlebih siswa SD yang minim pengalaman dala menghadapinya.

Pertanyaan yang muncul dibenak kita adalah mengapa bisa muncul persepsi Ujian Nasional sedemikian menakutkannya? Sebenarnya jawaban atas pertanyaan tersebut sangat sederhana. Pada dasarnya persepsi menakutkan tentang Ujian Nasional itu muncul karena faktor ketidak-siapan pihak sekolah dalam menyiapkan para siswanya agar betul-betul siap dalam menghadapi Ujian Nasional. Persiapan tersebut dapat berupa penguasaan materi pembelajaran yang akan diujiakan maupun persiapan secara phsikologis berupa kesiapan mental. 


Memahami hal tersebut, SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA bergerak cepat. Berbagai upaya terus dilakukan oleh pihak sekolah dalam menyiapkan para siswa level VI agar pada saatnya dapat mengikuti Ujian Nasional dengan baik. Satu diantaranya adalah menyelenggarakan Malam Bina Belajar (MABIBEL) secara rutin bagi para siswa level VI. Seperti yang baru saja dilaksanakan pada pekan ini tepatnya pada hari Jum'at-Sabtu (21-22/12). 

Malam Bina Belajar yang diikuti oleh para siswa level VI tersebut dilaksanakan mulai hari Jum'at, pukul 16.00.WIB sampai hari Sabtu pukul 08.00 WIB bertempat di Aula SDIT Nurul Huda dan kompleks halaman DIMENSI CELL desa Limbangan Kecamatan Kutasari.

Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum Ust. Hari Setiawan menjelaskan bahwa pada MABIBEL kali ini para siswa level VI mendapatkan berbagai materi persiapan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013 yang disampaikan oleh para trainer yang berpengalaman. Berbagai materi tersebut antara lain Phsikologi Siswa, Phsikologi Islam, dan Kiat Sukses Ujian Nasional. "Para siswa mendapatkan berbagai materi persiapan UN." jelas Ust. Hari.

Dari pantauan tim redaksi, meskipun dalam suasana dingin akibat hujan yang mengguyur sejak sore namun para siswa tampak serius dan bersemangat dalam mengikuti setiap materi yang disamapikan. "Saya harus tetap semangat mengikuti, agar hasil Ujian Nasional nanti mendapatkan hasil yang memuaskan." kata Khusni Rijal salah satu siswa level VI.










SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(24/12)- Kalau kita cermati dalam satu tahun terakhir ini, ada satu hal yang berbeda di SDIT NURUL HUDA Purbalingga dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut sangat jelas terlihat ketika para siswa melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan. Tidak hanya pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan saja, namun perbedaan tersebut juga tampak ketika para siswa melaksanakan pembelajaran OUTDOOR STUDY setiap hari Sabtu.

Satu perbedaan tersebut adalah terteranya tulisan "RADAR BANYUMAS" di kostum yang dipakai oleh para siswa SDIT NURUL HUDA Purbalingga hampir satu tahun terakhir ini. Bukan hanya tertera di kostum para siswa, di kostum yang dikenakan para guru SDIT Nurul Huda pun terlihat dengan jelas tulisan RADAR BANYUMAS.

Tentu saja hal ini membuat penasaran berbagai pihak, salah satunya adalah wali murid. Barbagai pertanyaan disampaikan oleh wali murid kepada managemen SDIT Nurul Huda. Ada yang menanyakan ada hubungan apa SDIT Nurul Huda Purbalingga dengan harian pagi Radar Banyumas, ataukah SDIT Nurul Huda Purbalingga telah diakuisisi oleh harian Radar Banyumas, dan berbagai pertanyaan lain.


Apa sebenarnya yang terjadi dengan SDIT Nurul Huda Purbalingga? Benarkah pertanyaan yang disampaikan oleh wali murid yang menanyakan apakah SDIT Nurul Huda telah diakuisisi oleh Radar Banyumas? Dan sederet pertanyaan lain yang membuat berbagai pihak penasaran.

Menanggapi berbagai pertanyaan tersebut, Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan menjelaskan bahwa dalam waktu kurang lebih satu tahun terakhir ini memang dalam kostum yang dipakai para siswa dan guru memang tertera tulisan RADAR BANYUMAS. Namun hal tersebut bukan berarti SDIT Nurul Huda telah diakuisisi oleh harian pagi Radar Banyumas. Tulisan Radar Banyumas tertera di kostum para siswa dan guru SDIT Nurul Huda Purbalingga merupakan bentuk kerjasama dan apresiasi pihak sekolah terhadap publikasi atas program dan kegiatan SDIT Nurul Huda oleh harian pagi Radar Banyumas. "Ini merupakan bentuk apresiasi kami terhadap Radar Banyumas." jelas Ust. Dirsan pagi tadi (Senin,24/12).

Dengan penjelasan tersebut maka menjadi jelaslah pokok pertanyaan yang diajukan oleh berbagai pihak, terutama pertanyaan yang disampaikan oleh para wali murid. (h/14)

Thursday, December 20, 2012

Activities Learn Some Vital Lessons to Teach (three)

0

Sepenggal Cerita Home Visite 

oleh : Hari Setiawan 

SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Kamis (20/12)- Di hari Selasa (18/12) yang lalu saya mendapatkan sebuah hal yang sangat luar biasa. Sebuah hal yang menggugah semangat saya untuk selalu berupaya mengemban amanah yang diamanahkan oleh wali murid akan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Sebuah hal yang membuat saya merasa sangat berdosa apabila menyia-nyiakan amanah dengan tidak berupaya memberikan pendidikan yang terbaik dan berkwalitas bagi setiap siswa di mana saya berperan sebagai seorang guru. Begini ceritanya.

Sebagai satu upaya dalam meningkatkan prestasi siswa, pada hari Selasa (18/12) yang lalu saya berkesempatan untuk bersilaturahim ke rumah Bapak Kiswoyo, orangtua dari Amri Lukman Syukri salah satu siswa level VI. Bersilaturahim ke rumah orangtua siswa menjadi satu hal yang memang selalu diupayakan oleh guru SDIT NURUL HUDA Purbalingga, sebagai bagian dari komunikasi yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada wali murid dan memberikan motifasi langsung kepada siswa di rumah. Begitu juga yang saya lakukan pada hari Selasa lalu.


Pukul 18.30 WIB, berbekal alamat yang saya tulis di secarik kertas, saya bersama Ust. Hanif dengan mengendarai sebuah sepeda motor berangkat menuju rumah Bapak Kiswoyo wali dari Amri Lukman Syukri. Petang itu kami menyusuri jalan beraspal yang sudah mulai rusak, dalam remang-remang lampu sepeda motor kami, tampak beberapa lubang di beberapa sisi jalan apalagi hujan turun cukup lebat menambah licinnya jalan yang kami lalui.

Kurang lebih 4 km sudah jalan yang kami lalui, namun belum terlihat tanda-tanda akan segera sampai ke alamat yang dimaksud. Hingga kemudian kami harus melalui jalan tanah berbatu yang belum tertata dengan apik, apalagi hujan belumlah reda yang menjadikan jalan sangat terasa licinnya sehingga membuat kami harus ekstra hati-hati agar tidak terpeleset. Bahkan dengan terpaksa Ust. Hanif harus turun dari sepeda motor dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.


Setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami pun sampai di dusun Karangpandan. Sebuah dusun yang masuk dalam wilayah Desa Candinata Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Perkampungan dimana Amri Lukman Syukri tinggal bersama orangtuanya. Belumlah hilang capainya kami harus menghela nafas dalam-dalam disebabkan warga di dusun tersebut belum dapat menikmati jaringan listrik dengan baik. Jaringan listrik yang ada merupakan jaringan listrik yang dialirkan (nyalur) dari rumah warga dari dusun lain yang jaraknya hampir 1 km. Itupun hanya bisa dinikmati pada malam hari saja.
Akhirnya kami pun sampai di rumah Bapak Kiswoyo, wali dari Amri Lukman Syukri. Kami disambut dengan baik oleh Bapak Kiswoyo dan istrinya Miswati dengan dipersilakan masuk ke rumah semi permanen yang berukuran +-6 X 7 M. Dalam suasana yang agak gelap dan dingin karena hujan belum reda, kamipun berbincang-bincang berkenaan dengan perkembangan Amri Lukman Syukri dalam belajar.
Dalam kesempatan itu, Bapak Kiswoyo menuturkan latar belakang dirinya menyekolahkan putranya Amri Lukman Syukri di SDIT Nurul HUda. Ia menyekolahkan putranya Amri Lukman Syukri di SDIT Nurul Huda karena mempunyai harapan besar akan putranya untuk memperoleh sebuah pendidikan yang terbaik dan berkuwalitas. Meskipun konsekuwensi dari itu ia harus melakukan antar-jemput putranya setiap pagi dan sore untuk bersekolah melewati jalan yang cukup sulit, apalagi ketika turun hujan. Tapi hal tersebut tidak membuatnya patah semangat dan berputus asa untuk mengupayakan pendidikan yang terbaik bagi putranya Amri Lukman Syukri. Yang penting baginya, Amri mendapatkan pendidikan yang terbaik dan berkuwalitas sebagai bekal baginya. "bekal agar kelak menjadi orang yang berbakti kepada orangtuanya, berguna bagi nusa, bangsa, dan lingkungan dimana Amri tinggal." tutur Pak Kiswoyo.
Setelah dirasa cukup, pukul 20.30.WIB kamipun berpamitan untuk kembali. Sungguh sebuah hal yang membuat saya akan sangat merasa berdosa ketika tidak mengemban amanah ini dengan baik. Mengemban amanah dengan cara mengupayakan proses pembelajaran yang terbaik dan berkuwalitas untuk semua siswa SDIT NURUL HUDA Purbalingga. (h/14)












SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(17/12)- Berbagai upaya terus dilakukan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga dalam menyiapkan siswa level VI untuk mengikuti kegiatan akhir di tahun pelajaran 2012/2013. Salah satu dari upaya yang dilakukan pihak sekolah adalah dengan melaksanakan bimbingan khusus kepada para siswa level VI. Bimbingan khusus bagi siswa level VI ini dilaksanakan dalam beberapa tahap. Bimbingan khusus tahap pertama telah dilaksanakan pada pekan ke-dua bulan Oktober, sementara tahap ke-dua dilaksanakan 1 pekan mulai hari ini Senin(17/12) sampai hari Sabtu(22/12).
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa bimbingan khusus ini degelar sebagai bagian dari upaya pihak sekolah untuk menyiapkan para siswa khususnya level VI agar siap mengikuti kegiatan akhir sekolah di tahun pelajaran 2012/2013. Kegiatan akhir tersebut antara lain Ulangan Akhir semester 2, Ujian Sekolah, Ujian Sekolah Berstandar Nasional, dan Ujian Nasional.
Adapun materi bimbingan yang diikuti oleh para siswa level VI antara lain pembahasan kisi-kisi Ujian, Metode Belajar Efektif, Phsikologi Siswa, Hemat Belajar, dan lain-lain. "Materi yang kami sampaikan antara lain pembahasan kisi-kisi ujian, Metode Belajar Efektif, Phsikologi Siswa, Hemat Belajar, dan lain-lain." jelas Ust. Hari tadi pagi (Senin,17/12).

SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(15/12)-Setelah menyelenggarakan proses pembelajaran selama satu semester di tahun pelajaran 2012/2013, hari ini SDIT Nurul Huda Purbalingga serahkan buku laporan hasil belajar siswa kepada wali siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga. Penyerahan buku laporan hasil belajar siswa dilaksanakan tadi pagi (Sabtu,15/12) mulai pukul 08.00.WIB oleh wali level masing-masing.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan mengatakan bahwa penyerahan buku laporan hasil belajar siswa kepada wali siswa merupakan bentuk tanggungjawab SDIT Nurul Huda kepada wali siswa atas amanah yang diberikan oleh wali siswa untuk membimbing, mendidik, dan mengarahkan putra-putrinya. "Setelah melaksanakan proses membimbing, mendidik, dan mengarahkan selama satu semester di semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, hari ini kami memberikan laporan atas proses tersebut kepada wali siswa." tutur Ust. Dirsan tadi pagi.
Sementara itu Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa setelah proses pembelajaran di semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 berakhir, para siswa level I-V diberi kesempatan untuk libur dari aktifitas di sekolah selama dua pekan mulai tanggal 17-31 Desember 2012. Sementara untuk level VI baru akan libur mulai tanggal 24-31 Desember 2012. Selanjutnya para siswa dari level I-VI akan kembali beraktifitas belajar di sekolah mulai tanggal 2 Januari 2013.
Ust. Hari juga menambahkan bahwa khusus untuk level VI mulai libur tanggal 24 Desember 2012 dikarenakan selama satu pekan kedepan akan ada program bimbingan khusus menghadapi kegiatan akhir sekolah. Bimbingan khusus kepada siswa level VI untuk menghadapi kegiatan akhir sekolah akan dilaksanakan mulai hari Senin(17/12)-Sabtu(22/12). "Oleh karena itu diharapkan kepada wali murid untuk memakluminya." tambah Ust. Hari.












SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(10/12)-Berdasarkan data yang diperoleh dari media Radar online Jakarta tanggal 23 Januari 2012 bahwa angka kecelakaan lalulintas di Indonesia merupakan angka kecelakaan lalu-lintas terbanyak di dunia. Di tahun 2011 angka kecelakaan lalu-lintas mencapai 106.129 kejadian dengan jumlah korban jiwa mencapai 30.629 orang, luka berat sebanyak 35.787 orang, luka ringan 107.281 orang dengan kerugian mencapai Rp.278.432.383.189,00. Sungguh, sebuah angka yang fantastik, sekaligus menyedihkan.
Dari data di atas, pertanyaan yang timbul adalah apa sebenarnya yang menyebabkan angka kecelakaan lalu-lintas di Indonesia sedemikian banyak? Kalau kita mau instrospeksi, salah satu penyebab banyaknya angka kecelakaan lalu-lintas di Indonesia adalah faktor kurangnya kesadaran berdisiplin dalam berlalu-lintas. Kita cermati saja pada masyarakat di sekitar kita. Betapa kurangnya buday disiplin dalam berlalu-lintas, bahkan yang lebih ironi lagi adalah kebanyakan dari masyarakat kita merasa bangga ketika dalam berlalu-lintas bersikap tidak disiplin dan tidak mentaati rambu-rambu lalu-lintas yang ada.
Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi pada masyarakat kita? Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu masing-masing orang mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Tetapi menurut hemat kami, faktor utama tumbuhnya budaya tidak didiplin adalah kurangnya pendidikan kedisiplinan pada pendidikan di negeri kita, Indonesia.
Oleh sebab itu, SDIT NURUL HUDA Purbalingga muncul di tengah-tengah runyamnya pendidikan karakter di Indonesia dengan menawarkan pola pendidikan yang mengedepankan kedisiplinan dalam setiap proses pembelajaran yang diselenggarakan. Mungkin diantara masyarakat ada yang mengkhawatirkan pola pendidikan disiplin yang dikembangkan oleh sekolah. Mereka beranggapan bahwa disiplin itu identik dengan militer, kekerasan, tindakan yang tidak paedagogik, dan sederet alasan lain. Namun kekhawatiran tersebut tidak berlaku di SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA. Karena kedisiplinan yang dikembangkan oleh SDIT NURUL HUDA Purbalingga merupakan kedisiplinan berkarakter pendidikan yang pada pelaksanaannya telah melalui proses kesepakatan antara pihak sekolah dalam hal ini guru dengan siswa dan wali murid. Dengan demikian harapannya budaya disiplin akan menjadi karakter dari setiap anak bangsa, sehingga bangsa ini akan memperoleh kejayaan yang diidam-idamkan oleh kita. Insya Alloh. (Har/14)












SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Kamis(13/12)- Setelah hampir dua pekan melaksanakan Ulangan Akhir Semester 1 (UAS) yang dilaksanakan mulai tanggal 29 November - 8 Desember 2012, para siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga mengikuti acara "Refresh Day". Acara "Refresh Day" ini diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga pada hari Rabu (12/12) sampai hari Jum'at (14/12) mulai pukul 07.30-11.00 WIB.
Ratusan siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga dari level I-VI tumpah ruah di halaman sekolah dan kompleks Masjid Nurul Huda Karangreja mengikuti rangkaian acara "Refresh Day" ini. Mereka tampak sangat bersemangat dan antusias mengikuti acara yang digelar secara khusus ini. Terlihat diantara mereka saling memberikan suport kepada temannya masing-masing untuk mengikuti rangkaian acara dengan baik.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Bagian Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa acara "Refresh Day" ini diisi dengan berbagai games dan permainan menarik. Games dan permainan itu antara lain tarik tambang, sprint kelereng, jalan sahabat, karung estafet, hand of the power, dan lain-lain. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai tanggal 12 -14 Desember 2012 dan diikuti oleh 166 siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga dari level I-VI.
Sementara itu dari pantauan tim redaksi di hari ke-dua pagi tadi, para siswa tampak sangat bersemangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk saling berlomba agar dapat memenangkan games yang dilaksanakan. Sorak-sorai para siswa dan penonton terdengar membahana di seantero kompleks sekolah dan halaman Masjid Nurul Huda Karangreja. "Meskipun capai, tapi saya sangat senang mengikuti acara ini." tutur Amar Mubarok, salah satu siswa level V. (h/14)













SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(8/12)- Pada umumnya pembelajaran Olah Raga, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan itu dilaksanakan di tanah lapang baik itu di lapangan ataupun di halaman. Namun apa jadinya kalau pembelajaran Olah Raga Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dilaksanakan di pasar? Mungkin kita tidak percaya kalau pembelajaran Olah Raga Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dilaksanakan di pasar. Percaya atau tidak, hal inilah yang dilakukan oleh para siswa level VI SDIT NURUL HUDA Purbalingga pada hari ini Sabtu(8/12). Mereka mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran Olah Raga Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di dalam pasar. Lebih tepatnya di dalam Pasar Tobong Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga.
Tepat pukul O7.30.WIB para siswa level VI yang berjumlah 20 anak mulai berangkat ke Pasar Tobong yang jaraknya +-2 km dengan berjalan kaki dan sesekali berlari-lari kecil menyusuri jalan setapak yang merupakan jalur alternatif dari sekolah menuju Pasar Tobong. Dengan semangat yang terus berkobar, akhirnya mereka sampai di Pasar Tobong pada pukul 08.15.WIB.
Setelah sampai di Pasar Tobong, dengan tidak menghiraukan keringat yang mulai bercucuran, para siswa level VI baik siswa laki-laki maupun perempuan segera masuk ke dalam pasar dan melaksanakan instruksi yang disampaikan oleh pembimbing mata pelajaran Olah Raga Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Ust. Hari Setiawan untuk melaksanakan observasi keadaan pasar ditinjau dari aspek kesehatan. Mereka dengan begitu bersemangat mulai menyusuri lorong-lorong dan bagian demi bagian dalam pasar. Sudut demi sudut tidak ada satupun yang luput dari pengamatan mereka. Merekapun mencatat kejadian apa saja yang terjadi di dalam pasar untuk kemudian dihubungkan dengan aspek kesehatan.
Waka Bagian Kurikulum dan Kesiswaan yang juga guru pembimbing mata pelajaran Olah raga Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa proses pembelajaran ini kami laksanakan sebagai bagian dari aplikasi langsung atas teori kesehatan masyarakat. Dengan mengobservasi langsung ke pasar, para siswa jadi tahu bahwa apakah masyarakat telah memiliki kesadaran untuk berpola hidup sehat ataukah belum. "Para siswa jadi tau tentang budaya perilaku hidup sehat sebagian masyarakat kita." tutur Ust. Hari.
Akhirnya proses pembelajaran selasai pukul 11.00.WIB, para siswapun kembali ke sekolah lagi dengan penuh semangat. (h/14)












SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Jum'at(7/12)- Hari ini adalah hari ke-8 Ulangan Akhir Semester I (UAS I). Di hari yang ke-8 ini para siswa SDIT NURUL HUDA Purbalingga melaksanakan UAS I dengan materi pelajaran Ke-Islaman dan umum. Untuk siswa level IV-VI mengerjakan mata pelajaran Aqidah, Akhlaq, dan Fiqih. Sementara untuk siswa level I-III mengerjakan mata pelajaran SBK dan Fiqih (praktik).
Kepala SDIT NURUL HUDA Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa Ulangan Akhir Semester I (UAS I) pada hari ini merupakan hari yang ke-8. Di hari yang ke-8 para siswa mengerjakan semua soal yang diajukan pada mata pelajaran Aqidah, Akhlaq, Fiqih, dan SBK dalam bentuk menjawab pertanyaan dan mempraktikkan perintah. "Para siswa mengikuti UAS I pada hari ini dengan menjawab pertanyaan yang diajukan dalam bentuk teori dan praktik." tutur Ust. Hari Setiawan tadi siang (Jum'at,7/12).
Dari pantauan redaksi, ada yang menarik dari pelaksanaan UAS I praktik di level I. Para siswa level I melaksanakan UAS I praktik pada mata pelajaran Fiqih. Para siswa satu per satu mempraktikan tata cara berwudlu di "midhooatun" yang berada di kompleks sekolah dengan antusias. Mereka tidak hanya mempraktikan cara berwudlu saja namun juga disibukan dengan bermain air. "Maklum anak-anak senangnya bermain air." kata Ust. Aan Nuryanto penguji praktik Fiqih siswa level I yang juga ikut basah terkena air yang dimainkan para siswa level I.







Sepenggal Cerita Home Visite 


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Rabu(5/12)-Selain menggiatkan pertemuan wali murid secara rutin setiap bulan, SDIT NURUL HUDA Purbalingga juga giatkan home visit. Hom visit ini digiatkan oleh sekolah sabagai bagian dari komunikasi yang dilakukan kepada wali murid tentang program dan pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah.
Kepala SDIT NURUL HUDA Purbalingga Ust. Dirsan mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini sekolah memang menggiatkan home visit. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari mengkomunikasikan setiap program yang dilaksanakan oleh SDIT NURUL HUDA. Dengan terkomunikasikan kepada wali murid maka harapannya program yang dijalankan akan mendapatkan dukungan yang maksimal oleh wali murid. dengan demikian setiap program yang dijalankan akan berjalan dengan baik. "Dengan mengkomunikasikan kepada wali murid maka dampak positifnya adalah setiap program akan mendapat dukungan dari wali murid sehingga akan berjalan dengan baik." tutur Ust. Dirsan tadi pagi (Rabu,5/12).
Sementara itu Waka Bagian Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa home visit ini dilakukan adalah sebagai satu sarana untuk bersilaturahim, sekaligus sebagai upaya mengkomunikasikan permasalahan anak dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah kepada wali murid. Dengan kata lain home visit ini menjadi problem solving bagi setiap permasalahan yang dihadapi anak dalam belajar sehingga proses pembelajaran yang diikuti akan berjalan dengan baik dan prestasi belajar anak akan meningkat. "Home visit yang kami lakukan merupakan sarana problem solving atas permasalahan yang dihadapi anak dalam belajar, sehingga prestasi belajarnya akan meningkat." kata Ust. Hari. (h/14)












SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Kamis (6/12)-Dalam falsafah pendidikan, "guru" itu mengandung makna "digugu lan ditiru". Digugu artinya seorang guru atau pendidik hendaknya dalam bertutur kata tidak asal-asalan. Tutur kata seorang guru atau pendidik hendaknya memiliki keteraturan dan keselarasan dengan tingkah lakunya. Sementara "ditiru" mengandung makna hendaknya seorang guru itu harus bisa menjadi teladan atau contoh yang baik bagi para peserta didiknya.
Oleh karena itulah SDIT NURUL HUDA Purbalingga selalu menekankan kepada semua guru dan karyawan agar memiliki jiwa "digugu lan ditiru". Ucapan guru SDIT NURUL HUDA purbalingga hendaknya bermakna sebagai sebuah pendidikan, bukan ucapan yang asal-asalan dan tidak bermakna apa-apa. Tingkah-lakunya hendaknya mencerminkan keteladanan yang baik bagi para siswanya.
Kepala SDIT NURUL HUDA Purbalingga Ust. Dirsan mengatakan bahwa menjadi satu keharusan bagi guru SDIT NURUL HUDA untuk dapat melaksanakan falsafah "digugu lan ditiru". "Hendaknya tutur katanya bukanlah tutur kata yang sembrono, tingkah lakunya hendaknya dapat dijadikan teladan." Kata Ust. Dirsan tadi siang (Kamis,6/12). Ust. Dirsan juga menambahkan bahwa dengan menerapkan falsafah "digugu lan ditiru", proses pendidikan yang diselenggarakan akan berhasil dengan baik. "Kami berharap proses pendidikan yang diselenggarakan akan berhasil dengan baik." tambahnya. (h/14)













SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa(4/12)-"Jujur" sebuah kata yang mudah diucapkan namun sangat sulit diaplikasikan. Kata "jujur" sangat mudah dan ringan diucapkan karena kata ini hanya terdiri dari lima huruf yang sudah sangat kita kenal, namun pada kenyataannya sangat sulit untuk diaplikasikan. Sebagai satu bukti bahwa "jujur" merupakan kata yang sulit diaplikasikan adalah betapa sulitnya kita menjumpai orang yang bersikap jujur di negeri ini. Mulai dari masyarakat kalangan bawah (rakyat jelata) samapai masyarakat kalangan atas (konglomerat dan para pejabat) kecenderungannya bersikap tidak jujur. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kasus korupsi, penggelapan, pencucian uang, dan kejahatan lainnya yang melibatkan masyarakat dan para pejabat pemerintah di negeri ini. Tentu saja hal ini terjadi bukan atas dasar kebetulan semata, namun hal ini terjadi sudah melalui proses regenerasi yang secara terus-menerus terjadi. Sungguh ironi dan menyedihkan.
Sebagai bagian dari elemen bangsa, tentu saja SDIT NURUL HUDA Purbalingga tidak bisa tinggal diam begitu saja. Akan tetapi sebaliknya, SDIT NURUL HUDA Purbalingga merasa terpanggil untuk merubah keadaan ini agar menjadi lebih baik. Sebagai sebuah lembaga pendidikan maka bentuk dari keterpanggilan untuk memperbaiki bangsa ini dari keterpurukan adalah dengan mendidik, membimbing, mengarahkan dan membina para siswanya agar tertanam dengan kuat di dalam sanubarinya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Nilai-nilai kejujuran ini diaplikasikan dalam bentuk pembiasaan dalam berbagai aktifitas keseharian para siswa baik di sekolah maupun di rumah.
Satu contoh bentuk aplikasi dari pembiasaan nilai-nilai kejujuran pada siswa di sekolah adalah pada pelaksanaan Ulangan Akhir Semester I yang sedang berjalan pada pekan ini. Para siswa tidak diperbolehkan untuk berbuat curang sekecil apapun. Apabila diketahui berbuat curang maka mereka akan mendapatkan sangsi berupa diskualifikasi dan dinyatakan tidak naik level.
Kepala SDIT NURUL HUDA Purbalingga Ust. Dirsan mengatakan bahwa pembiasaan untuk bersikap jujur ini diterapkan sebagai upaya memperbaiki bangsa ini dari keterpurukan. "Ini merupakan bagian dari proses memperbaiki bangsa ini dari keterpurukan." katanya tadi siang (Selasa,4/12). Pada kesempatan itu Ust. Dirsan juga menambahkan bahwa meskipun terasa sulit untuk merubah, namun tetap harus berusaha dengan sekuat tenaga dan dengan segala daya dan kemampuan. Disamping itu juga diperlukan kerjasama dari semua elemen bangsa. "Butuh kerjasama dari semua pihah." tambahnya.













SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin (3/12)-Ada banyak indikator yang dapat dijadikan barometer untuk menentukan keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah. Satu dari sekian banyak indikator untuk menentukan keberhasilan dari sebuah pembelajaran adalah apabila siswa dapat menyelesaikan Ulangan Akhir Semester (UAS) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan benar dan tepat. Sebaliknya, apabila siswa kesulitan dalam menyelesaikan Ulangan Akhir Semester (UAS) yang berakibat pertanyaan yang diajukan tidak dapat dijawab dengan benar, maka dapat diambil kesimpulan proses pembelajaran yang diselenggarakan mengalami ketidakberhasilan.
Begitupun dengan SDIT NURUL HUDA Purbalingga, sebagai bagian dari proses untuk menentukan tingkat keberhasilan atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan selama semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, 165 siswa SDIT NURUL HUDA mengikuti Ulangan Akhir Semester 1 (UAS 1). UAS 1 di SDIT NURUL HUDA ini dilaksanakan mulai hari Kamis (29/11) sampai hari Sabtu (8/12).
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa Ulangan Akhir Semester I ini diikuti oleh 165 siswa yang terdiri dari siswa level I-VI. Mereka mengikuti Ulangan Akhir Semester I untuk semua mata pelajaran sesuai dengan jadwalnya. Termasuk di hari ini Senin (3/12), para siswa mengerjakan soal UAS I sesuai jadwalnya yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan. "Di hari ke empat ini para siswa mengikuti UAS I untuk mata pelajaran PAI dan PKn." kata Ust. Hari.
Sementara itu dari pantauan tim redaksi tadi siang, para siswa terlihat sangat antusias dan serius dalam menjawab semua soal yang diajukan pada UAS I kali ini. Mereka berusaha menjawab semua soal dengan sebaik-baiknya, apalagi hasil UAS I ini akan menjadi acuan untuk menentukan keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah diikuti selama satu semester. "Saya sangat serius dan berusaha menjawab semua soal dengan sebaik-baiknya." tutur Mial Muntofal, salah satu siswa level VI. (H/14)


Activities Learn Some Vital Lessons to Teach

0


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Kamis(22/11)- Dalam beberapa tahun terakhir ini nampaknya keberadaan SDIT NURUL HUDA Purbalingga mulai dilirik dan dipercaya oleh masyarakat luas. Hal ini dibuktikan dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di SDIT NURUL HUDA Purbalingga. Bukan hanya dari Kabupaten Purbalingga saja, namun sudah merambah ke kabupaten tetangga, misalnya Banyumas, Banjarnegara, bahkan Kebumen. Tentu saja hal ini menjadi preseden baik dan tantangan bagi managemen untuk berupaya meningkatkan kuwalitas proses pembelajaran yang diselenggarakannya.

Lalu, apa sebenarnya yang menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di sekolah yang terletak di Desa Karangreja RT 16 RW 8 Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga ini? Berikut komentar beberapa orangtua/wali murid SDIT NURUL HUDA Purbalingga.

Ibu Alkaf Syuhada, orangtua dari Naufal Haifan dan Alda H Ciptanti (Kutasari,Kab.Purbalingga)

"SDIT NURUL HUDA Purbalingga itu sekolah yang berbeda dengan sekolah lainnya, salah satu perbedaan yang mencolok adalah materi pembelajaran yang di selenggarakan selain memuat keilmuan dan teknologi, juga sangat disiplin dalam akhlaq yang baik sehingga menjadi bekal bagi anak-anak kami dalam kehidupannya di masa yang akan datang agar menjadi orang yang sukses dibidang keilmuan dan teknologi namun memiliki akhlaq yang baik."
Bpk. 'Aliman, wali dari Afif Rizki R (Bojongsari, Kab. Purbalingga)
"Afif saya sekolahkan di SDIT NURUL HUDA Purbalingga, karena SDIT NURUL HUDA mengedepankan pembelajaran yang berkualitas. Selain itu proses pembelajaran dan penerapan budi pekerti dan akhlaq sangat ditekankan sekali. Sehingga anak akan memperoleh pendidikan dalam bidang ilmu pengetahuan umum dan pendidikan budi pekerti dan akhlaq yang baik. Hal ini secara bertahap dapat saya rasakan setelah 1 tahun lebih anak saya bersekolah di SDIT NURUL HUDA lebih berkembang dan baik budi pekerti dan akhlaqnya. Selain itu yang menjadi daya tarik adalah program ODS dan Tahfidznya"





Bpk. Wahidin, wali dari Azizah Nur H dan A Azzam (Sumbang, Kab. Banyumas)

"Saya menyekolahkan anak-anak saya di SDIT NURUL HUDA Purbalingga karena sekolah ini memiliki kuwalitas yang bagus. Bukan hanya dalam mata pelajaran umum, namun juga pada mata pelajaran lainnya. Terutama penekanan pada akhlaq anak serta tahfidznya. Hal ini dibuktikan dengan perubahan yang terjadi pada anak saya. Setelah bersekolah di SDIT NURUL HUDA Purbalingga, anak saya jadi semakin rajin dan taat terhadap saya dan ibunya."













SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(24/11)- Kalau mengingat kembali sejarah zaman karajaan-kerajaan di Indonesia, tentu tidak dapat terlepas dari kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Dua kerajaan ini pernah mengalami masa kejayaan yang luar biasa. Bahkan kalau kita baca dalam buku Sejarah, Majapahit merupakan kerajaan yang paling sukses dalam kejayaan. Kekuasaan Majapahit bahkan sampai ke Philipina.
Mamun mengapa kerajaan seperti Sriwijaya dan Majapait dapat hancur? Kalau kita mau telaah ternyata salah satu penyebab kehancuran dua kerajaan besar tersebut karena terjadi konflik, perpecahan dan perang saudara. 
Hal ini yang ditakutkan dari keberadaan PSSI saat ini. PSSI yang saat ini sedang mengalami konflik dan perpecahan tentu saja membuat berbagai elemen masyarakat khawatir dan merasa prihatin, bahkan takut jikalau konflik dan perpecahan terus berlanjut maka akan menimbulkan kehancuran. Salah satu tanda-tandanya adalah keberadaan para pemian yang dikorbankan, dalam hal ini tidak diperbolehkannya bermain untuk Timnas, padahal Timnas itu membawa nama negara dan bangsa Indonesia. Sungguh ironi dan menyedihkan.
Namun demikian hal ini tidak menyurutkan para siswa dan guru SDIT NURUL HUDA Purbalingga untuk memberikan dukungan dan suport kepada para penggawa Timnas sepak bola Indonesia. Dukungan dan suport para siswa dan guru SDIT NURUL HUDA ini diapresiasikan dalam bentuk ODS yang bertajuk "Semangat Untukmu Timnas." ODS yang bertajuk "Semangat Untukmu Timnas" dilaksanakan pada hari ini (Sabtu,24/11) mulai pukul 08.00 WIB. ODS ini diikuti oleh ratusan siswa dan guru SDIT NURUL HUDA dengan melakukan tendangan bola secara masal di halaman sekolah.
Kepala SDIT NURUL HUDA Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan acara ini digelar selain sebagai aplikasi materi pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, juga merupakan bentuk dukungan kepada TIMNAS Indonesia yang berlaga di ajang piala AFF tahun ini. "Ini merupakan bentuk dukungan kami kepada Timnas yang berlaga di ajang piala AFF agar mendapatkan gelar juara." kata Ust. Hari tadi pagi.
Dalam acara tersebut para siswa dan guru tampak bersemangat dan antusias. Bukan hanya siswa laki-laki saja yang melakukan tendangan bola masal, namun juga siswa perempuan. "Saya sangat senang mengikuti ODS ini." kata Syafna salah satu siswa level I B.
Selain melaksanakan tendangan bola masal, pagi itu juga dilaksanakan pertandingan sepak bola antara para Guru melawan siswa level VI. Pada pertandingan tersebut berkesudahan dengan skor imbang 2:2. Akhirnya ODS yang bertajuk "Semangat Untukmu Timnas" berakhir pukul 10.30 WIB.












SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa(27/11)- Pada beberapa dekade terahir ini dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat cepat. Persaingan antar sekolah juga semakin ketat. Sekolah yang tidak mampu berinofasi dalam meningkatkan kuwalitas tentu saja akan ditinggalkan masyarakat. Sebaliknya sekolah yang mampu berinofasi dalam meningkatkan kuwalitas tentu saja akan diminati dan dipercay masyarakat. Oleh karena itu, sekolah yang tiodak mampu berinofasi dalam meningkatkan kuwalitas pembelajarannya maka sekolah tersebut pastilah akan tereliminasi dengan sendirinya.
Begitupula dengan SDIT NURUL HUDA Purbalingga, sebagai sebuah lembaga pendidikan formal tingkat dasar, tentu saja berupaya untuk selalu inofatif dalam meningkatkan proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan yang beralamat si Desa Karangreja RT. 16 RW. 8 Kecamatan Kutadsari Kabupaten Purbalingga ini. Bukan hanya dari Kabupaten Purbalingga saja, namun sudah merambah ke kabupaten tetangga seperi Banyumas, Banjarnegara, bahkan Kebumen. Tentu saja hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi managemen SDIT NURUL HUDA Purbalingga untuk terus mengembangkan pendidikan yang berkuwalitas.
Lalu bagaimana tenggapan Ketua Yayasan Islam Nurul Huda Ust. Ali Mubarok, S.Pdi ? Berikut petikan wawancara Pemimpin Redaksi Hari Setiawan dengan Ust. Ali Mubarok, S.Pdi. beberapa waktu yang lalu.
Hari Setiawan : "Keberadaan SDIT NURUL HUDA akhir-akhir ini semakin berkembang dan diminati masyarakat, apa tanggapan Ust. Ali?"
Ust. Ali M : "Pertama kami sampaikan terimakasih kepada seluruh staf assatidzah dengan segala keterbatasan telah berupaya sekuat tenaga mengembangkan SDIT Nurul Huda, sehingga keberadaannya semakin diminati masyarakat. Kedua, kami sangat mengapresiasai dan bangga dengan keberadaan SDIT Nurul Huda yang telah menjadi bagian penting dari masyarakat. Ketiga, tentu saja hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Yayasan untuk berupaya memfasilitasi perkembangan SDIT Nurul Huda.
Hari Setiawan : "Apa langkah dan kebijakan Yayasan yang diambil guna peningkatan kuwalitas pembelajaran di SDIT NURUL HUD?"
Ust. Ali M : "Ada beberapa langkah dan kebijakan yayasan yang diambil, diantaranya adalah dalam waktu ke depan SDIT Nurul Huda akan kami relokasi ke lokasi yang lebih strategis dan representatif, serta mudah dijangkau oleh masyarakat. Kedua, meningkatkan kuwalitas SDM secara bertahap, sebab walau bagaimanapun SDM akan sangat mempengaruhi kuwalitas pembelajaran yang diselenggarakan. Ketiga, kuwalitas SDM juga harus diimbangi dengan kesejahteraannya, oleh karena itu secara bertahap yayasan juga akan meningkatkan kesejahteraannya."
Hari Setiawan : "Apa nasehat Ust. Ali kepada seluruh staf assatidzah?"
Ust. Ali M : "Pertama saya nasehatkan kepada semua staf assatidzah untuk selalu bertaqwa kepada Alloh SWT, bersabar terhadap semua proses pembelajaran yang diselenggarakan. Kedua, jangan pernah berputus asa dan teruslah berinofasi dalam setiap proses pembelajaran yang diselenggarakan meskipun dengan keterbatasan yang ada, ciptakan proses pembelajaran yang berkuwalitas."










SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Rabu(28/11)- Dalam sebuah pertandingan sepak bola, untuk mencapai kemenangan pastilah dibutuhkan persiapan yang matang dari sebuah tim. Bukan hanya persiapan secara tekhnis saja, namun juga non tekhnis. Selain itu juga dibutuhkan skil dari para pemain, dan kerjasama yang baik antar pemain. Ketika sebuah tim tidak mempersiapkan dengan baik dan matang maka yang diperolehadalah kekalahan bukan kemenangan.
Begitu pula dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan. Dibutuhkan persiapan yang matang untuk menghasilkan pembelajaran yang berkuwalitas. Persiapan tersebut bukan hanya pada aspek tekhnis saja namun juga pada aspek non tekhnis. Ketika sebuah sekolah tidak mempersiapkan dengan baik, maka tak ayal lagi proses pembelajaran yang berkuwalitas akan sulit tercapai.
Adalah SDIT NURUL HUDA Purbalingga, sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar yang berlokasi di Desa Karangreja RT 16 RW 8 Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah Indonesia berupaya mengelola proses pembelajaran dengan mengedepankan kuwalitas. Dengan mengedapankan kuwalitas dalam setiap proses pembelajarannya diharapkan akan menghasilakan output yang berkuwalitas sebagaimana harapan dari berbagai pihak.
Untuk mencapai hal tesebut berbagai langkah dan kebijakan diambil oleh SDIT NURUL HUDA Purbalingga. Langkah dan kebijakan tersebut diambil tentu saja bertujuan untuk mendongkrak dan meningkatkan kuwalitas preses pembelajaran yang diselenggarakan. Langkah dan kebijakan yang diambil oleh SDIT NURUL HUDA Purbalingga diantaranya adalah mengedepankan kekompakan dan kerjasama antar guru. Dengan begitu setiap proses pembelajaran yang diselenggarakan akan berjalan dengan baik dan berkuwalitas.

Wednesday, November 21, 2012

Activities Learn Some Vital Lessons to Teach

0


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(19/11)- Jiwa kreatif memang penting dimiliki oleh setiap orang. Apalagi hidup di zaman globalisasai seperti sekarang ini. Zaman dimana persaingan hidup semakin ketat dan berat. Mereka yang tidak dapat bersaing dengan baik maka tidak ayal dengan sendirinya akan terdegradasi. Sebaliknya mereka yang mampu bersaing dengan baik maka akan memperoleh kejayaan hidup yang diidam-idamkan. Tentunya yang diharapkan adalah setiap kita mampu bersaing dengan baik dan memperoleh kejayaan yang diimpikan. Tentunya untuk dapat bersing dengan baik dan memperoleh kejayaan yang diimpikan tidaklah mudah. Dibutuhkan bekal dan persiapan yang cukup agar dapat bersaing dengan baik dan dalam upaya mencapai kejayaan yang diimpikan tersebut. Salah satu bekal yang harus disiapkan tersebut adalah daya kreatif.

Adalah SDIT NURUL HUDA Purbalingga, dengan segala keterbatasan yang ada berupaya semaksimal mungkin dalam mengembangkan proses pembelajaran kepada siswa yang selalu dinamis, inofatif, menarik, dan menyenangkan. Tentu saja semua itu dilakukan oleh SDIT NURUL HUDA Purbalingga agar jiwa dan daya kreatif para siswa dapat ditumbuhkembangkan dengan baik.

Seperti proses pembelajaran yang dilaksanakan pada hari Sabtu(17/11) lalu pada level II A. Para siswa level II A mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dengan metode ODS. Pada proses pembelajaran tersebut para siswa level II A diajak keluar ruang prestasi belajar untuk mempelajari cara pembuatan barbagi jenis hasil karya pahatan dengan bahan dasar barang bekas berupa pecahan genting.

Guru mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Ust. Mukhsin mengatakan bahwa barang bekas berupa pecahan genting yang sudah tidak dipakai dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat hasta karya yang menarik dan bernilai jual lebih. "Anak-anak menggunakan pecahan genting sebagai bahan dasar hasta karya yang menarik dan bernilai jual tinggi." kata Ust. Mukhsin kemarin(Sabtu,17/11). Ust. Muksin menambahkan bahwa oleh anak, pecahan genting yang sudah tidak terpakai dibuat menjadi hasta karya berupa pahatan-pahatan yang membentuk sehingga menjadi lukisan yang indah. "Pecahan genting tersebut dipahat sehingga menjadi sebuah ukiran yang menyerupai ukiran." tambahnya.

Secara terpisah Wakil Kepala Sekolah Bag. Kurikulum Dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa memang setiap guru SDIT Nurul Huda diharapkan mampu menerapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan daya dan jiwa kreatif anak. "Kami bebaskan guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang dapat menumbuhkan daya dan jiewa kratif anak." kata Ust. Hari. Dari pantauan tim redaksi, para siswa level II A terlihat tampak antusias dan sangat senag. "Saya sangat senang, meskipin capek." kata Tegar salah satu siswa level II A.









SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa(20/11)- Salah satu persoalan besar yang dihadapi bangsa ini adalah banyaknya pengangguran. Pengangguran menjadi sebuah persoalan yang harus dicari solusi penyelesaiannya. Bagaimana tidak, dengan jumlah pengangguran yang terus bertambah maka salah satu akibat negatif yang ditimbulkannya adalah meningkatnya intensitas kejahatan sosial di negeri ini. Mulai dari kejahatan ringan sampai kejahatan berat, mulai dari mencopet, mencuri, merampok, bahkan sampai membunuh jiwa yang tidak berdosa hanya karena memperebutkan sesuap nasi. Sungguh ironis dan menyedihkan.
Disadari atau tidak salah satu penyebab banyaknya pengangguran adalah minimnya daya kreatif masyarakat negeri ini untuk mengembangkan kemampuan dan potensi diri sehingga yang terjadi masyarakat merasa kebingungan untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Sebagai bagian dari upaya menumbuhkan jiwa dan daya kreatif anak, SDIT NURUL HUDA Purbalingga berupaya semaksimal mungkin mengembangkan proses pembelajaran yang selalu dinamis, konstruktif, dan inofatif. Setiap guru SDIT NURUL HUDA diharuskan menjadikan proses pembelajaran yang diselenggarakan sebagai ajang untuk menumbuhkembangkan jiwa dan daya kreatif anak. Wakil Kepala Bag. Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa setiap guru harus mampu menjadikan pembelajaran yang diselenggarakan menjadi ajang untuk menumbuhkan jiwa dan daya kreatif anak dengan cara memilih metode yang tepat. "Guru harus bisa memilih metode yang tepat dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga proses pembelajaran tersebut dapat menumbuhkan jiwa dan daya kreatif anak." kata Ust. Hari kemarin (Senin,19/11). Ust. Hari menambahkan bahwa guru juga diharuskan dapat memilih media dan alat pembelajaran yang tepat pula. "Guru juga harus bisa menggunakan media dan alat pembelajaran yang tepat." tambahnya. (har)

Sunday, November 18, 2012

Activity

0

SDIT NURULHUDA PURBALINGGA, Jum'at(16/15)- Berbagai upaya terus dilakukan oleh SDIT NURUL HUDA Purbalingga dalam mengembangkan proses pembelajaran yang berkuwalitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh sekolah adalah penerapan guru mata pelajaran pada setiap levelnya. Pada umumnya pada tingkat sekolah dasar, sekolah menerapkan guru kelas sebagai kebijakan yang diambil. Guru kelas mengampu semua mata pelajaran yang diajarkan dalam sekolah tersebut. Namun hal tersebut tidak berlaku di SDIT NURUL HUDA Purbalingga. SDIT NURUL HUDA Purbalingga sejak awal berdirinya sampai sekarang telah memberlakukan kebijakan satu guru mengampu untuk satu mata pelajaran.

Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan mengatakan bahwa kebijakan ini diambil oleh sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan kuwalitas pembelajaran yang dilaksanakan. "Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan kuwalitas pembelajaran." tutur Ust. Dirsan tadi pagi (Jum'at,16/11) di ruang kerjanya ketika diwawancarai tim redaksi.

Dalam kesempatan itu Ust. Dirsan memaparkan berbagai hal yang berkaitan dengan kebijakan penerapan guru mata pelajaran di sekolah. Diantaranya adalah mengenai latar belakang penerapan kebijakan tersebut. Ust. Dirsan mengatakan bahwa biasanya kemampuan/kompetensi seseorang guru itu terbatas. Tidak mungkin seorang guru mempunyai kompetensi yang baik pada semua mata pelajaran. Sehingga hal tersebut akan berpengaruh pada kuwalitas pembelajaran yang dilaksanakan. "Guru pasti mempunyai keunggulan pada suatu bidang dan mempunyai kelemahan pada bidang lain, sehingga untuk mengantisipasi kelemahan itu kami memberlakukan kebijakan satu guru untuk satu mata pelajaran." tambahnya.
Sementara itu Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa dengan penerapan kebijakan ini, proses pembelajaran semakin efektif. Semakin efektif karena setiap guru dapat melaksanakan proses pembelajaran kepada para siswa sesuai dengan kompetensi dan kecakapan yang dimilikinya. "Guru akan dapat mengeksplorasi semua kemampuan yang dimilikinya dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga akan semakin efektif." Katanya tadi siang. Ust. Hari juga menambahkan dengan proses pembelajaran yang efektif maka dengan sendirinya akan meningkatkan kuwalitas dari proses pembelajaran tersebut. "Karena proses pembelajarannya efektif, maka kuwalitas dapat meningkat." imbuh Ust. Hari.











SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(17/11)- Di zaman globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan anak menjadi sesuatu yang harus diprioritaskan. Sebab apabila orang tua tidak memprioritaskan pendidikan dengan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya, maka yang mungkin saja terjadi adalah anak tidak memiliki bekal yang cukup untuk kehidupannya di masa yang akan datang. Padahal kehidupan di masa yang akan datang boleh jadi akan jauh lebih berat dibanding saat ini. Oleh karena itu hendaknya para orang tua menyadari betapa memberikan bekal kepada anak dengan memilih pendidikan yang terbaik amatlah penting. Jangan sampai menyesal di kemudian hari. Sebab biasanya penyesalan itu tidak ada gunanya.

Begitupun dengan lembaga yang telah diberi amanah untuk mendidik anak dalam hal ini adalah sekolah, hendaknya berusaha mengemban amanah yang diberikan oleh para orangtua/wali murid dengan baik. Sehingga harapan orangtua akan pendidikan yang terbaik dapat terealisasikan. Dengan demikian pendidikan sebagai bekal bagi anak-anaknya dapat dimiliki oleh setiap anak yang merupakan generasi harapan bangsa, umat, dan agama.

Adalah SDIT NURUL HUDA Purbalingga, sebagai bagian dari elemen bangsa, berusaha menyelenggarakan pendidikan yang terbaik bagi setiap siswa-siswinya. SDIT NURUL HUDA berusaha untuk tidak pernah bosan dalam mengemban amanah dari setiap wali murid dengan melaksanakan proses pembelajaran yang selalu inofatif, kreatif, dinamis, dan menyenangkan dalam setiap prosesnya.

Pada hari ini Sabtu(17/11) misalnya, para siswa level VI mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan "Pengawet Tanpa Bahan Kimia" dengan sangat antusias. Para siswa dengan dibimbing oleh guru pembimbing mata pelajaran IPA Ust. Dirsan, melaksanakan proses pembelajaran di halaman depan ruang prestasi level VI. Mereka mempraktekan cara mengawetkan makanan tanpa bahan kimia dengan media telur yang diasinkan.

Ust. Dirsan guru mata pelajaran IPA mengatakan bahwa, pembelajaran ini merupakan bagian dari pokok bahasan dalam mata pelajaran IPA di level VI. "Mengawetkan makanan tanpa bahan kimia merupakan satu pokok bahasan yang harus dipelajari siswa." katanya tadi siang. Dalam kesempatan itu Ust. Dirsan juga menambahkan bahwa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan para siswa level VI mempraktekan cara mengawetkan tanpa bahan pengawet pada media telur yang diasinkan dengan baik. "Mereka tampak semangat dan antusias mempraktekannya." tambah Ust. Dirsan.

Tuesday, November 13, 2012

Activity

0


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin (12/11)-Keberadaan program Outdoor Study dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh SDIT NURUL HUDA Purbalingga sangatlah penting. Program pembelajaran yang rutin dilaksanakan pada hari Sabtu ini menjadi program faforit bagi para siswa. Hal ini dibuktikan dengan tingginya antusiasme para siswa dalam mengikuti program pembelajaran ini. Seperti Outdoor Study yang dilaksanakan pada hari Sabtu (10/11) kemarin pada siswa level IV.

Para siswa level IV melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tema "Biji-Bijian" untuk mata pelajaran IPA dan SBK di depan ruang prestasi level IV ini dengan sangat antusias. mereka mengikuti setiap proses dengan semangat. Pada proses pembelajaran tersebut para siswa diberi kebebasan untuk mengamati, memilih, merancang, dan membuat krasi dari bahan dasar biji-bijian. Guru mata pelajaran SBK dan IPA Ust. Mukhsin mengatakan bahwa sebelum proses pembelajaran Outdoor Study ini dilaksanakan, para siswa telah mendapatkan penjelasan tentang biji-bijian, dan prosedur pembuatan krasinya. "Saya telah sampaikan penjelasan tentang hal tersebut." Kata Ust. Mukhsin Sabtu(10/11).

Sementara itu Wakil Kepala SDIT NURUL HUDA Bag. Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa Outdoor Study ini merupakan program yang rutin dilaksanakan sebagai aplikasi materi pembelajaran teori yang telah diikuti oleh para siswa. "Ini adalah bentuk aplikasi atas pembelajaran teori yang telah didapatkan siswa." Tutur Ust. Hari Setiawan. Ust. Hari menambahkan diharapkan dengan metode pembelajaran ini para siswa akan lebih antusias dan dapat meningkatkan prestasinya. "Mudah-mudahan prestasi mereka lebih meningkat." ujarnya kemarin.










SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu (10/11)-Tanggal 10 November adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari yang tidak akan pernah dilupakan bangsa Indonesia. Karena pada hari tersebut 67 tahun yang lalu para pemuda dan pejuang di negeri kita Indonesia dengan sekuat tenaga mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan para kolonial yang dipromotori oleh NICA dengan diboncengi Kolonial Belanda sampai titik darah penghabisan. Tentu saja sebagai bangsa yang besar, kita tidak boleh melupakan sejarah tersebut. Bahkan sudah sepantasnya selain mengenang kita juga harus meneladani para pejuang dan pahlawan serta para pendiri negeri ini. Mereka telah berjuang tanpa pamrih dengan sekuat tenaga mendirikan dan mempertahankan kemerdekaan negeri ini. Untuk itulah pada hari ini, Sabtu (10/11) SDIT NURUL HUDA Purbalingga laksanakan kerja bakti membersihkan jalan di wilayah desa Karangreja Kecamatan Kutasari. Kerja bakti ini digelar sebagai satu wujud nyata dalam menghargai dan meneladani perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah dari negeri ini. Kerja bakti yang diikuti oleh ratusan siswa dan guru SDIT NURUL HUDA ini dimulai pukul 08.00. dan berakhir pukul 10.00. WIB. Kepala SDIT NURUL HUDA melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa kerja bakti ini dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk mendirikan dan mempertahankan negeri ini. "Ini sebagai bentuk penghargaan kami terhadap perjuangan mereka." kata Ust. Hari tadi pagi. Ust. Hari juga menambahkan bahwa dengan kerja bakti ini diharapkan akan memupuk rasa persatuan sebagai bangsa pada diri para siswa. "Mudah-mudahan akan pada diri siswa akan tumbuh semangat persatuan dan semangat untuk membangun bangsa ini agar lebih baik." tambahnya.



Saturday, November 3, 2012

PROFIL SINGKAT SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA

0

Sekolah Dasar Islam plus Tahfidz Nurul Huda Purbalingga (SDIT Nurul Huda Purbalingga) keberadaannya adalah wujud tanggung jawab untuk menyiapkan generasi ummat menjadi kader muslim qur'ani. Membekali anak dengan dasar - dasar ilmu keislaman agar saat memasuki usia aqil baligh diharapkan mereka sudah memahami ajaran agamanya.


VISI

Menjadi lembaga Islam yang unggul, melahirkan kader khufadz yang sholih, kreatif, terampil dan berwawasam kekinian.



MISI
  1. Menyelenggarakan pola pendidikan yang terpadu dengan tahfidzul qur'an menuju generasi qur'ani.
  2. Menyelenggarakan pola pendidikan dengan sistem boarding school untuk menanamkan nilai-nilai keislaman melalui habit forming.
  3. membekali anak didik dengan dasar-dasar teknologi moderen.
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut