SDIT NURULHUDA PURBALINGGA, Jum'at(16/15)-
Berbagai upaya terus dilakukan oleh SDIT NURUL HUDA Purbalingga dalam
mengembangkan proses pembelajaran yang berkuwalitas. Salah satu
kebijakan yang dikembangkan oleh sekolah adalah penerapan guru mata
pelajaran pada setiap levelnya. Pada umumnya pada tingkat sekolah dasar,
sekolah menerapkan guru kelas sebagai kebijakan yang diambil. Guru
kelas mengampu semua mata pelajaran yang
diajarkan dalam sekolah tersebut. Namun hal tersebut tidak berlaku di
SDIT NURUL HUDA Purbalingga. SDIT NURUL HUDA Purbalingga sejak awal
berdirinya sampai sekarang telah memberlakukan kebijakan satu guru
mengampu untuk satu mata pelajaran.
Kepala SDIT Nurul Huda
Purbalingga Ust. Dirsan mengatakan bahwa kebijakan ini diambil oleh
sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan kuwalitas pembelajaran yang
dilaksanakan. "Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya
meningkatkan kuwalitas pembelajaran." tutur Ust. Dirsan tadi pagi
(Jum'at,16/11) di ruang kerjanya ketika diwawancarai tim redaksi.
Dalam kesempatan itu Ust. Dirsan memaparkan
berbagai hal yang berkaitan dengan kebijakan penerapan guru mata
pelajaran di sekolah. Diantaranya adalah mengenai latar belakang
penerapan kebijakan tersebut. Ust. Dirsan mengatakan bahwa biasanya
kemampuan/kompetensi seseorang guru itu terbatas. Tidak mungkin seorang
guru mempunyai kompetensi yang baik pada semua mata pelajaran. Sehingga
hal tersebut akan berpengaruh pada kuwalitas pembelajaran yang
dilaksanakan. "Guru pasti mempunyai keunggulan pada suatu bidang dan
mempunyai kelemahan pada bidang lain, sehingga untuk mengantisipasi
kelemahan itu kami memberlakukan kebijakan satu guru untuk satu mata
pelajaran." tambahnya.
Sementara itu Waka Kurikulum dan Kesiswaan
Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa dengan penerapan kebijakan ini,
proses pembelajaran semakin efektif. Semakin efektif karena setiap guru
dapat melaksanakan proses pembelajaran kepada para siswa sesuai dengan
kompetensi dan kecakapan yang dimilikinya. "Guru akan dapat
mengeksplorasi semua kemampuan yang dimilikinya dalam setiap proses
pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga akan semakin efektif." Katanya
tadi siang. Ust. Hari juga menambahkan dengan proses pembelajaran yang
efektif maka dengan sendirinya akan meningkatkan kuwalitas dari proses
pembelajaran tersebut. "Karena proses pembelajarannya efektif, maka
kuwalitas dapat meningkat." imbuh Ust. Hari.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(17/11)- Di
zaman globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan anak menjadi sesuatu
yang harus diprioritaskan. Sebab apabila orang tua tidak memprioritaskan
pendidikan dengan memberikan pendidikan yang terbaik
bagi anaknya, maka yang mungkin saja terjadi adalah anak tidak memiliki
bekal yang cukup untuk kehidupannya di masa yang akan datang. Padahal
kehidupan di masa yang akan datang boleh jadi akan jauh lebih berat
dibanding saat ini. Oleh karena itu hendaknya para orang tua menyadari
betapa memberikan bekal kepada anak dengan memilih pendidikan yang
terbaik amatlah penting. Jangan sampai menyesal di kemudian hari. Sebab
biasanya penyesalan itu tidak ada gunanya.
Begitupun dengan lembaga yang telah diberi amanah untuk mendidik anak dalam hal ini adalah sekolah, hendaknya berusaha mengemban amanah yang diberikan oleh para orangtua/wali murid dengan baik. Sehingga harapan orangtua akan pendidikan yang terbaik dapat terealisasikan. Dengan demikian pendidikan sebagai bekal bagi anak-anaknya dapat dimiliki oleh setiap anak yang merupakan generasi harapan bangsa, umat, dan agama.
Adalah SDIT NURUL HUDA Purbalingga, sebagai
bagian dari elemen bangsa, berusaha menyelenggarakan pendidikan yang
terbaik bagi setiap siswa-siswinya. SDIT NURUL HUDA berusaha untuk tidak
pernah bosan dalam mengemban amanah dari setiap wali murid dengan
melaksanakan proses pembelajaran yang selalu inofatif, kreatif, dinamis,
dan menyenangkan dalam setiap prosesnya.
Pada hari ini Sabtu(17/11) misalnya, para siswa level VI mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan "Pengawet Tanpa Bahan Kimia" dengan sangat antusias. Para siswa dengan dibimbing oleh guru pembimbing mata pelajaran IPA Ust. Dirsan, melaksanakan proses pembelajaran di halaman depan ruang prestasi level VI. Mereka mempraktekan cara mengawetkan makanan tanpa bahan kimia dengan media telur yang diasinkan.
Pada hari ini Sabtu(17/11) misalnya, para siswa level VI mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan "Pengawet Tanpa Bahan Kimia" dengan sangat antusias. Para siswa dengan dibimbing oleh guru pembimbing mata pelajaran IPA Ust. Dirsan, melaksanakan proses pembelajaran di halaman depan ruang prestasi level VI. Mereka mempraktekan cara mengawetkan makanan tanpa bahan kimia dengan media telur yang diasinkan.
Ust. Dirsan guru mata pelajaran IPA mengatakan
bahwa, pembelajaran ini merupakan bagian dari pokok bahasan dalam mata
pelajaran IPA di level VI. "Mengawetkan makanan tanpa bahan kimia
merupakan satu pokok bahasan yang harus dipelajari siswa." katanya tadi
siang. Dalam kesempatan itu Ust. Dirsan juga menambahkan bahwa dalam
proses pembelajaran yang dilaksanakan para siswa level VI mempraktekan
cara mengawetkan tanpa bahan pengawet pada media telur yang diasinkan
dengan baik. "Mereka tampak semangat dan antusias mempraktekannya."
tambah Ust. Dirsan.
0 comments:
Post a Comment