Wednesday, November 21, 2012

Activities Learn Some Vital Lessons to Teach

0


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(19/11)- Jiwa kreatif memang penting dimiliki oleh setiap orang. Apalagi hidup di zaman globalisasai seperti sekarang ini. Zaman dimana persaingan hidup semakin ketat dan berat. Mereka yang tidak dapat bersaing dengan baik maka tidak ayal dengan sendirinya akan terdegradasi. Sebaliknya mereka yang mampu bersaing dengan baik maka akan memperoleh kejayaan hidup yang diidam-idamkan. Tentunya yang diharapkan adalah setiap kita mampu bersaing dengan baik dan memperoleh kejayaan yang diimpikan. Tentunya untuk dapat bersing dengan baik dan memperoleh kejayaan yang diimpikan tidaklah mudah. Dibutuhkan bekal dan persiapan yang cukup agar dapat bersaing dengan baik dan dalam upaya mencapai kejayaan yang diimpikan tersebut. Salah satu bekal yang harus disiapkan tersebut adalah daya kreatif.

Adalah SDIT NURUL HUDA Purbalingga, dengan segala keterbatasan yang ada berupaya semaksimal mungkin dalam mengembangkan proses pembelajaran kepada siswa yang selalu dinamis, inofatif, menarik, dan menyenangkan. Tentu saja semua itu dilakukan oleh SDIT NURUL HUDA Purbalingga agar jiwa dan daya kreatif para siswa dapat ditumbuhkembangkan dengan baik.

Seperti proses pembelajaran yang dilaksanakan pada hari Sabtu(17/11) lalu pada level II A. Para siswa level II A mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dengan metode ODS. Pada proses pembelajaran tersebut para siswa level II A diajak keluar ruang prestasi belajar untuk mempelajari cara pembuatan barbagi jenis hasil karya pahatan dengan bahan dasar barang bekas berupa pecahan genting.

Guru mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Ust. Mukhsin mengatakan bahwa barang bekas berupa pecahan genting yang sudah tidak dipakai dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat hasta karya yang menarik dan bernilai jual lebih. "Anak-anak menggunakan pecahan genting sebagai bahan dasar hasta karya yang menarik dan bernilai jual tinggi." kata Ust. Mukhsin kemarin(Sabtu,17/11). Ust. Muksin menambahkan bahwa oleh anak, pecahan genting yang sudah tidak terpakai dibuat menjadi hasta karya berupa pahatan-pahatan yang membentuk sehingga menjadi lukisan yang indah. "Pecahan genting tersebut dipahat sehingga menjadi sebuah ukiran yang menyerupai ukiran." tambahnya.

Secara terpisah Wakil Kepala Sekolah Bag. Kurikulum Dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa memang setiap guru SDIT Nurul Huda diharapkan mampu menerapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan daya dan jiwa kreatif anak. "Kami bebaskan guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang dapat menumbuhkan daya dan jiewa kratif anak." kata Ust. Hari. Dari pantauan tim redaksi, para siswa level II A terlihat tampak antusias dan sangat senag. "Saya sangat senang, meskipin capek." kata Tegar salah satu siswa level II A.









SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa(20/11)- Salah satu persoalan besar yang dihadapi bangsa ini adalah banyaknya pengangguran. Pengangguran menjadi sebuah persoalan yang harus dicari solusi penyelesaiannya. Bagaimana tidak, dengan jumlah pengangguran yang terus bertambah maka salah satu akibat negatif yang ditimbulkannya adalah meningkatnya intensitas kejahatan sosial di negeri ini. Mulai dari kejahatan ringan sampai kejahatan berat, mulai dari mencopet, mencuri, merampok, bahkan sampai membunuh jiwa yang tidak berdosa hanya karena memperebutkan sesuap nasi. Sungguh ironis dan menyedihkan.
Disadari atau tidak salah satu penyebab banyaknya pengangguran adalah minimnya daya kreatif masyarakat negeri ini untuk mengembangkan kemampuan dan potensi diri sehingga yang terjadi masyarakat merasa kebingungan untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Sebagai bagian dari upaya menumbuhkan jiwa dan daya kreatif anak, SDIT NURUL HUDA Purbalingga berupaya semaksimal mungkin mengembangkan proses pembelajaran yang selalu dinamis, konstruktif, dan inofatif. Setiap guru SDIT NURUL HUDA diharuskan menjadikan proses pembelajaran yang diselenggarakan sebagai ajang untuk menumbuhkembangkan jiwa dan daya kreatif anak. Wakil Kepala Bag. Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa setiap guru harus mampu menjadikan pembelajaran yang diselenggarakan menjadi ajang untuk menumbuhkan jiwa dan daya kreatif anak dengan cara memilih metode yang tepat. "Guru harus bisa memilih metode yang tepat dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga proses pembelajaran tersebut dapat menumbuhkan jiwa dan daya kreatif anak." kata Ust. Hari kemarin (Senin,19/11). Ust. Hari menambahkan bahwa guru juga diharuskan dapat memilih media dan alat pembelajaran yang tepat pula. "Guru juga harus bisa menggunakan media dan alat pembelajaran yang tepat." tambahnya. (har)

0 comments:

Post a Comment

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut