Sunday, March 17, 2013

Activity in Schools

0


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(9/3/2013)- Sabtu pagi pukul 07.30 WIB para siswa level III terlihat sangat sibuk. Ada yang mengangkat meja, kursi, serta beberapa barang lain yang berada di dalam gardus, tas, plastik kresek dan tempat lainnya. Mereka kemudian menatanya di halaman SDIT Nurul Huda Purbalingga yang masih tampak becek akibat hujan di malam harinya. 

Satu persatu meja dan kursi ditatanya dengan berjajar. Tak lupa barang-barang yang ada di dalam gardus, tas, plastik kresek dan beberapa tempat lainnya dikeluarkan, kemudian diletakan dan ditata di atas meja. Pisang, rambutan, duku, cimplung budin, es, jus, aneka kue, dan berbagai jenis jajanan pasar telah siap di atas meja.


Sesaat kemudian mereka pun berteriak-teriak menjajakan berbagai jajanan pasar tersebut. "Pisang.....pisang....pisang....., duku....duku....es....es.....es.... roti.....roti.....roti.... kue....kue...kue.....ayo siapa yang mau beli......hanya Rp. 1000,- saja," teriak para siswa level III saling bersahut-sahutan.
Mendengar teriakan yang cukup keras dari para siswa level III, para siswa level lain pun dengan tergopoh-gopoh keluar dari ruang belajar mereka. Mereka kemudian terlibat transaksi jual-beli di pasar tradisional yang secara dadakan diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan, para siswa pada pagi ini melaksanakan proses pembelajaran yang bertemakan kegiatan ekonomi dalam bentuk ODS yang bertajug "Market Day" dengan cara mempraktekan proses jual-beli yang dilakukan di dalam pasar tradisional. Diantara mereka ada yang berperan menjadi penjual dan menjadi pembeli. 
Ust. Hari Setiawan menuturkan, dalam Maket Day ini para siswa mendapatkan pengalaman berharga sebagai sebuah pembelajaran. "Pengalaman pembelajaran yang dapat mereka peroleh dari acara ini diantaranya adalah memahami berbagai hal tentang pasar misalnya kegiatan yang dilakukan para penjual dan pembeli, cara bertransaksi, sampai berkaitan dengan laba dan rugi serta hal lainnya," tutur Ust. Hari Setiawan.
ODS yang bertajug "Market Day" inipun akhirnya berakhir pada pukul 10.30 WIB.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(11/3/2013)- Pagi itu (Sabtu,9/3/2013) di saat para siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga sedang asyik berpartisipasi dalam pembelajaran "Market Day", tiba-tiba terdengar jerit tangis dari salah satu sudut ruang prestasi siswa level V memecah ramainya suasana Market Day tersebut. Dengan bergegas, beberapa siswa dan guru memeriksa ruang prestasi level V.
Betapa terkejutnya mereka, ketika melihat beberapa siswa level V menangis dan mengerumuni sesosok tubuh yang tergeletak di lantai. Setelah diperiksa ternyata sesosok tubuh itu telah meninggal.
Dengan cepat beberapa guru dan para siswa level V segera mempersiapkan prosesi mengurus jenazah. 



Tenang! Cerita di atas hanyalah gambaran dari simulasi yang dilaksanakan oleh para siswa level V dalam mengurus jenazah. Simulasi tersebut merupakan bentuk aplikasi materi pembelajaran Fiqih Janazah yang telah dipelajari siswa V secara teori.

Guru mata pelajaran Fiqih level V Ust. Sa'dul Amin mengatakan, dalam simulasi tersebut para siswa mempraktekan tata cara mengurus jenazah dengan benar sesuai tuntunan dari Al Qur'an dan Sunah yang shohih. "Pada simulasi tersebut, para siswa mempraktekan mengurus jenazah secara benar," tutur Ust. Sa'dul Amin (Sabtu,9/3/2013).

Ust. Sa'dul Amin menambahkan, dengan simulasi tersebut diharapkan siswa akan memahami tata cara mengurus jenazah dengan benar. "Sehingga apabila masyarakat membutuhkan bantuan mereka untuk mengurus jenazah, mereka tidak kaguk dan minder," tambahnya.
 (2 foto)


play while learning

0


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Jum'at (1/3/2013) - Sebagaimana telah diketahui bersama, bahwa SDIT Nurul Huda Purbalingga merupakan sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar yang bercirikan Tahfidzul Qur'an. Oleh karena itu, materi Tahfidz menjadi "makanan" sehari-hari para siswa SDIT Nurul Huda. Terlebih dengan target kurikulum yang mengharuskan para siswa mampu menguasai materi Tahfidz minimal 2 jusyaitu jus 29 dan jus 30, maka setiap siswa diwajibkan untuk tidak bosan dalam "menyantap" materi Tahfidz.

Salah satu hal yang menunjang tercapainya target kurikulum Tahfidz adalah kemampuan siswa dalam membaca huruf hijaiyah. Ketika siswa mampu membaca huruf hijaiyah dengan benar, maka kecenderungannya akan mampu menguasai materi Tahfidz. Sebaliknya, ketika siswa memiliki kemampuan yang kurang dalam membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar maka kemungkinannya akan mengalami kesulitan dalam mencapai target kurikulum yang ditetapkan. Dengan demikian setiap siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga diharapkan memiliki kompetensi dalam membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar sesuai dengan standar membaca huruf hijaiyah. 
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan, untuk memfasilitasi siswa dalam belajar membaca huruf hijaiyah, SDIT Nurul Huda menerapkan metode Tartili. "Dalam proses pembelajaran membaca huruf hijaiyah kepada siswa, kami menerapkan metode Tartili," ungkap Ust. Hari Setiawan pagi tadi, Jum'at(1/3/2013).
Metode belajar membaca huruf hijaiyah Tartili ini merupakan metode yang ditemukan dan ditulis oleh LPP. Al Irsyad Al Islamiyah Purwokerto. Keunggulan dan kelebihan metode ini adalah dalam proses pembahasan dan aplikasi sangat simpel dan praktis sehingga mudah dipahami oleh siswa.
"Karena simpel dan praktis, sehingga kami menggunakan metode ini untuk proses pembelajaran membaca huruf hijaiyah dengan harapan siswa akan lebih cepat mahir dalam membaca huruf hijaiyah," ujar Ust. Hari Setiawan.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Ahad(3/3/2013)- Pada dasarnya menghafal Al Qur'an itu mudah. Mudahnya menghafal AL Qur'an dibuktikan dengan banyaknya orang yang mampu menghafalnya. Hal tersebut disampaikan oleh Ust. Abu Hurri Al Qosimi Al Hafidz pada acara seminar regional "Cara Cepat Hafal Al Qur'an dengan Metode Al Qosimi" yang diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga yang bertempat di Aula Masjid Nurul Huda Karangreja Kutasari Kabupaten Purbalingga pada hari ini Ahad (3/3/2013).

Seminar yang dimulai pukul 08.30 WIB tersebut dihadiri oleh +- 600 orang yang terdiri dari pria, wanita, orangtua, remaja, pelajar, dan mahasiswa. Mereka datang dari berbagai tempat, bahkan dari daftar hadir yang ada, terdapat peserta dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara.


Dalam seminar tersebut Ust. Abu Hurri Al Qosimi Al Hafidz didaulat sebagai pembicara tunggal. Dalam pemaparannya Ust. Abu Hurri Al Qosimi Al Hafidz mengatakan, salah satu penyebab kesulitannya kita dalam menghafal Al Qur'an adalah karena kita malas untuk membacanya. Semakin sering membaca Al Qur'an maka hal tersebut akan semakin mempermudah kita dalam menghafalnya. "Dengan sering membaca Al Qur'an maka akan mempermudah kita dalam menhafalnya," ujar Ust. Abu Hurri.

Selain itu, satu upaya yang harus dilakukan agar kemampuan hafalannya cepat bertambah adalah dengan menggunakan metode yang tepat. 
Menurut Ust. Abu Hurri, metode menghafal Al Qur'an yang ditulisnya sangat tepat dipraktekan oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula. "Metode ini sangat tepat diterapkan kepada anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula, tuturnya.
Sementara itu dalam sambutan yang disampaikan sebelum pemaparan materi seminar, Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan mengatakan, seminar ini diselenggarakan dengan harapan program tahfidzul Qur'an yang dilaksanakan oleh sekolah dapat tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Di samping itu, diharapkan masyarakat akan memiliki imej bahwa menghafal Al Qur'an itu mudah. "Kami harap masyarakat akan memahami kalau menghafal Al Qur'an itu mudah," kata Ust. Dirsan.
Akhirnya seminar tersebut selesai pada pukul 11. 55 WIB. Para pesertapun kembali ke tempat masing-masing.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa(5/3/2013)- Salah satu hal yang paling membahagiakan orang tua adalah tatkala melihat anak-anaknya mampu menunjukan kebaikannya dengan berbakti kepada orang tuanya, baik budi pekertinya, dan menuruti setiap nasehatnya. Sebaliknya, orang tua akan sangat bersedih ketika melihat anak-anaknya tidak mampu menunjukan perilaku yang baik dan bahkan durhaka kepada orang tuanya.
Sudah barang tentu setiap orang tua pastilah mengharapkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang sholeh, baik budi pekertinya, berbakti kepadanya, dan mentaati apa yang dinasehatkannya.


Namun untuk memperoleh anak yang sholeh, baik budi pekertinya, taat terhadap nasehat orang tuanya tidaklah mudah. Diperlukan pengorbanan yang tidak sedikit. Pengorbanan tersebut dapat berupa waktu, pikiran, tenaga, finansial, sampai kesabaran yang berlebih dari setiap orang tua.

Di samping itu, para orang tua juga diharuskan memberikan pendidikan yang tepat dengan memilih lembaga pendidikan yang sesuai dengan harapan yang diidam-idamkan.
Keberadaan SDIT Nurul Huda Purbalingga tentu saja dapat menjadi alternatif bagi para orang tua yang mengharapkan pendidikan yang tepat dan terbaik bagi anak-anaknya.
Tepat dan terbaik dikarenakan setiap proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah yang bercirikan Tahfidzul Qur'an ini diarahkan agar setiap siswa memiliki karakter yang baik, sholeh, taat terhadap setiap nasehat orang tuanya.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan, setiap proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah selalu diarahkan dan berorientasi kepada pembentukan karakter yang baik dan sholeh pada diri setiap siswa.
"Proses pembelajaran yang kami selenggarakan selalu berorientasi kepada karakter dan kepribadian yang sholih pada diri siswa," ungkap Ust. Hari Setiawan tadi pagi (Selasa,5/3/2013).
Dengan proses pembelajaran yang selalu diarahkan dan berorientasi kepada pembentukan karakter anak yang sholih, baik budi pekertinya, taat kepada nasehat orang tuanya maka diharapkan akan tumbuh karakter sebagaimana yang diidam-idamkan oleh orang tuanya.
"Kami harap akan tumbuh karakter yang baik dan sholeh pada diri setiap siswa," tambah Ust. Hari Setiawan.

<a href="http://www.homezwork.com/-175397/3872.htm" target="_top"><img src="http://www.homezwork.com/banners/banner_300x600_967297.jpg" border="0" alt="Global Promotion Alliance" title="Global Promotion Alliance" width="300" height="600" /></a><img style="border:0" src="http://www.homezwork.com/services/imp.php?a_aid=175397&a_bid=3872" width="1" height="1" alt="" />

Play While Learning

0


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(23/2/2013)- Kesehatan memang menjadi sebuah kebutuhan yang mahal. Mahalnya biaya kesehatan dapat dilihat dari finansial yang dikeluarkan tatkala seseorang mengalami sakit apalagi sakit tersebut mengharuskan dirawat di rumah sakit.


Dengan mahalnya biaya yang dikeluarkan ketika sakit, maka sudah selayaknya kita lebih giat lagi dalam menjaga kesehatan tubuh agar tidak sakit. Makan yang teratur dengan gizi yang seimbang, berolahraga sesuai dengan kemampuannya, istirahat yang cukup, dan jaga kebersihan diri serta lingkungan merupakan berbagai cara yang seyogyanya dilakukan sebagai bagian untuk menjaga kesehatan tubuh.


Di samping itu, semestinya diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup ketika mengalami sakit. Tidak ada salahnya apabila kita menambah pembendaharaan pengetahuan tentang masalah kesehatan.

Seperti yang dilakukan oleh para siswa level IV SDIT Nurul Huda Purbalingga pada pagi hari ini (Sabtu,23/2/2013). 

Puluhan siswa level IV tersebut dengan bimbingan guru mempelajari masalah kesehatan, khususnya penanganan ketika sakit dengan mengkonsumsi obat yang terbuat dari berbagai tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah mereka.

Para siswa tampak antusias mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru pembimbing kesehatan Ust. Mukhsin. Tidak hanya teori saja, mereka juga diberi pengetahuan tentang obat-obat tradisional yang dibuat dari tanaman yang mungkin saja ada di pekarangan rumah mereka dengan cara ditunjukan secara langsung tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat.

"Banyak tanaman yang ada disekitar kita yang dapat dijadikan obat, seperti jahe, kunyit, bratawali, daun dan buah pace, daun jambu biji dan lain-lain," ungkap Ust. Mukhsin dihadapan puluhan siswa level IV.

Sementara itu secara terpisah, Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan, dengan diberi pengetahuan ini diharapkan para siswa akan mampu menjaga kesehatan mereka secara mandiri. "Diharapkan para siswa lebih bisa menjaga kesehatan diri dan lingkungan secara mandiri," ujar Ust. Hari Setiawan.


Suasana UTS II Tahun Pelajaran 2012/2013 siswa level VI SDIT Nurul Huda Purbalingga pada hari ke-2 kemarin (Selasa,26/2/2013). Para siswa tampak serius menjawab semua soal yang diberikan.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Rabu(27/2/2013)- Keberhasilan program pembelajaran yang diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga tidak akan tercapai tanpa dukungan dan bantuan dari semua pihak, tidak terkecuali dukungan dan bantuan dari wali murid dan masyarakat. Bahkan peranan wali murid dan masyarakat sangat dibutuhkan sekali. Sebagus apapun program pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah, tetapi tanpa didukung oleh wali murid dan masyarakat, maka program pembelajaran tersebut pastilah tidak akan berjalan dengan baik.

Salah satu program pembelajaran yang diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga adalah Tahfidzul Qur'an. Tahfidzul Qur'an ini menjadi satu dari sekian banyak program yang diselenggarakan oleh sekolah yang beralamatkan di desa Karangreja RT 16 RW VIII Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga dan harus diikuti oleh seluruh siswa dari level I sampai level VI.

Sama dengan program lainnya, program Tahfidzul Qur'an inipun membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk wali murid dan masyarakat. Apalagi sesuai dengan kurikulum yang berlaku, setiap siswa SDIT Nurul Huda diharuskan mampu mencapai target Tahfidzul Qur'an minimal 2 jus, yaitu jus 30 dan jus 29.

Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Ust. Hari Setiawan mengatakan, salah satu bentuk dukungan wali murid dan masyarakat yang diharapkan oleh SDIT Nurul Huda adalah kesamaan persepsi dan pandangan tentang program Tahfidzul Qur'an ini. "Masyarakat dan wali murid diharapkan mempunyai persepsi yang sama bahwa program Tahfidzul Qur'an ini dapat dilaksanakan dan diikuti dengan mudah oleh setiap siswa SDIT Nurul Huda," tutur Ust. Hari tadi pagi (Rabu,27/2).

Ust. Hari menambahkan, dukungan itu bukan hanya dari wali murid saja namun juga dari masyarakat. "Kami juga mengharap dukungan masyarakat agar program pembelajaran ini dapat berjalan dengan baik," tambahnya.


SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Kamis(28/2/2013)- Sebagai satu upaya menyelaraskan persepsi wali murid dan masyarakat tentang program Tahfidzul Qur'an yang diselenggarakan sekolah, SDIT Nurul Huda Purbalingga akan menggelar seminar regional "Cara Cepat Hafal Al Qur'an 30 jus 4 bulan dengan Metode Qosimi."

Menurut rencana seminar tersebut akan digelar pada hari Ahad, 3 Maret 2013 mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.45 WIB bertempat di Aula Masjid Nurul Huda Karangreja Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Dalam seminar tersebut rencananya didaulat sebagai pembicara Ust. Abu Hurri Al Qosimi Al Hafidz, S.Pdi yang merupakan penemu dan penulis buku "Cara Cepat Hafal Al Qur'an Metodi Qosimi."

Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan mengatakan, rencana awal seminar tersebut diperuntukan hanya untuk wali murid saja. Namun kerena banyaknya masukan dari beberapa elemen masyarakat maka akhirnya seminar tersebut diperuntukan untuk umum, pria, wanita, anak-anak, remaja, dewasa, bahkan sampai manula. Selain itu menariknya adalah para peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran alias gratis.

"Seminar ini kami selenggarakan secara gratis, artinya setiap peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran sepeserpun," tutur Ust. Dirsan.

Dalam seminar tersebut, para peserta akan mendapatkan pemaparan materi kiat-kiat dalam menghafal Al Qur'an secara praktis dan cepat dari pemateri. Sehingga seminar ini sangat tepat untuk diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.

Untuk informasi selengkapnya tentang seminar ini dapat menghubungi Sekretariat SDIT Nurul Huda Purbalingga dengan alamat Desa Karangreja RT 16 RW VIII Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tlp. 02817616662, Hp 081391396662, 081548839736.


resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut