SDIT Nurul Huda Wajibkan Guru Dinamis dan Cerdas
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa (4/6/2013)- Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah adalah penggunaan media dan alat pembelajaran yang sesuai. Semakin baik media dan alat pembelajaran yang digunakan maka tingkat keberhasilannya cenderung semakin tinggi. Sebaliknya, semakin jelek media dan alat pembelajaran yang digunakan maka tingkat keberhasilannya cenderung akan semakin rendah.
Menyadari betul pentingnya media dan alat pembelajaran bagi keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang dilaksanakan, maka setiap guru SDIT Nurul Huda Purbalingga diharuskan dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media dan alat peraga yang selalu inovatif, dinamis, dan fariatif. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Bagian Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust Hari Setiawan tadi pagi (Selasa,4/6/2013).
Menurutnya, meskipun tidak mutlak mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yang diselenggarakan, media dan alat pembelajaran yang inovatif, dinamis, dan fariatif diperlukan dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu guru SDIT Nurul Huda Purbalingga dituntut selalu kreatif, inovatif, efektif, serta menyenangkan dalam menggunakan media dan alat pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa (4/6/2013)- Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah adalah penggunaan media dan alat pembelajaran yang sesuai. Semakin baik media dan alat pembelajaran yang digunakan maka tingkat keberhasilannya cenderung semakin tinggi. Sebaliknya, semakin jelek media dan alat pembelajaran yang digunakan maka tingkat keberhasilannya cenderung akan semakin rendah.
Menyadari betul pentingnya media dan alat pembelajaran bagi keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang dilaksanakan, maka setiap guru SDIT Nurul Huda Purbalingga diharuskan dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media dan alat peraga yang selalu inovatif, dinamis, dan fariatif. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Bagian Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust Hari Setiawan tadi pagi (Selasa,4/6/2013).
Menurutnya, meskipun tidak mutlak mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yang diselenggarakan, media dan alat pembelajaran yang inovatif, dinamis, dan fariatif diperlukan dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu guru SDIT Nurul Huda Purbalingga dituntut selalu kreatif, inovatif, efektif, serta menyenangkan dalam menggunakan media dan alat pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan
"Guru SDIT Nurul Huda harus kreatif dan inovatif dalam menggunakan media serta alat pembelajaran," kata Ust Hari Setiawan.
Ust Hari mengatakan, media dan alat pembelajaran yang digunakan tidak harus bagus dan mahal. Barang bekas yang sudah tidak dipakaipun dapat digunakan sebagai media dan alat pembelajaran.
Oleh karena itu diperlukan jiwa dinamis dan cerdas dari setiap guru SDIT Nurul Huda Purbalingga dalam merancang dan menggunakan media serta alat pembelajaran yang tepat.
"Jiwa dinamis dan kecerdasan yang berlebih mutlak diperlukan setiap guru SDIT Nurul Huda Purbalingga," ungkap Ust Hari.
Ust Hari menambahkan, dengan penggunaan media dan alat pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan diharapkan proses pembelajaran akan semakin berkualitas. Ketika proses pembelajaran berkualitas maka akan berimbas kepada peningkatan prestasi siswa.
"Proses pembelajaran yang berkualitas tentunya akan berdampak pada peningkatan prestasi para siswa," tambah Ust Hari Setiawan. (har/14)
Ust Hari mengatakan, media dan alat pembelajaran yang digunakan tidak harus bagus dan mahal. Barang bekas yang sudah tidak dipakaipun dapat digunakan sebagai media dan alat pembelajaran.
Oleh karena itu diperlukan jiwa dinamis dan cerdas dari setiap guru SDIT Nurul Huda Purbalingga dalam merancang dan menggunakan media serta alat pembelajaran yang tepat.
"Jiwa dinamis dan kecerdasan yang berlebih mutlak diperlukan setiap guru SDIT Nurul Huda Purbalingga," ungkap Ust Hari.
Ust Hari menambahkan, dengan penggunaan media dan alat pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan diharapkan proses pembelajaran akan semakin berkualitas. Ketika proses pembelajaran berkualitas maka akan berimbas kepada peningkatan prestasi siswa.
"Proses pembelajaran yang berkualitas tentunya akan berdampak pada peningkatan prestasi para siswa," tambah Ust Hari Setiawan. (har/14)
=================================================================
"Mengapa Harus Begini, Padahal Aku Ingin Menambah Ilmuku"
(Oleh: Ust. Hari Setiawan)
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu (1/6/2013)- Kalimat di atas adalah judul surat yang ditulis oleh para siswa level V yang ditujukan kepada saya. Sebuah surat berisi doa dan menggambarkan isi hati para siswa level V yang begitu bersemangat untuk menuntut ilmu. Sebuah surat yang juga menggambarkan rasa haus mereka akan ilmu yang bermanfaat.
Berikut kisahnya,
Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, pukul 07.15 WIB saya sampai di Kampus SDIT Nurul Huda Purbalingga. Ya....boleh dikatakan terlambat memang, tapi kata pepatah "lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali" atau juga ada pepatah yang mengatakan "biar lambat asal selamat."
Memang dua pepatah tersebut tidak dapat melegalkan dan membenarkan keterlambatan saya saat datang ke sekolah untuk membimbing, mengarahkan, dan memfasilitasi para siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Apapun alasannya tetaplah tidak dapat merubah fakta bahwa saya terlambat datang.
Setelah memarkirkan sepeda motor, dengan bergegas saya berjalan kaki menuju ruang kantor saya. Persis di depat pintu kantor, saya dapati selembar kertas berwarna pink yang dilipat denga rapi. Segera saya ambil kertas tersebut, lalu segera saja saya masuk ke ruang kantor. Saya letakan tas dan jaket yang biasa saya pakai.
Lalu saya buka lipatan-lipatan selembar kertas berwarna pink yang saya ambil tadi saat di depan kantor. Ternyata berisi surat dari para siswa level V. Sebuah surat yang berisi doa dan merupakan isi hati mereka, yang menggambarkan betapa hausnya mereka akan ilmu yang bermanfaat. Surat yang memaparkan betapa semangatnya mereka dalam menuntut ilmu.
Sebuah surat yang juga menunjukan kepribadian dan akhlaq mereka sebagai siswa yang haus akan ilmu dan menghormati gurunya. Sebuah surat yang juga memicu dan membangkitkan semangat saya untuk membimbing, mengarahkan, mendidik, mengembangkan, dan memfasilitasi para siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Berikut ini isi suratnya
Mengapa Harus Begini, Padahal Aku Ingin Menambah Ilmuku
"Bismillahirrohmaanirrohiim, Alhamdulillah, Ya Alloh.....mengapa harus begini, padahal aku ingin menambah ilmuku. Ya Alloh...mangapa jadi begini? Mengapa Ust Hari tidak mau mengajar kita lagi?
Ya Alloh....tolonglah hamba-Mu ini, berikanlah kesehatan kepadanya sehingga dapat mengajar kita lagi. Ya Alloh....tolonglah hamba-Mu ini, gerakanlah hatinya agar berkenan mendidik kami lagi....
Ya Alloh........kami tau, hari Kamis kami telah berbuat tidak baik yang membuat Ust Hari kecewa. Yang membuat Ust Hari marah kepada kami. Tapi....mengapa harus begini jadinya.....
Bukankah biasanya ketika Ust Hari marah, marahnya hanya sebentar. Tapi mengapa kali ini marahnya lama, sampai tidak mengajar kami lagi.....
Ya Alloh.....bantulah kami untuk mendengar doaku. Ya Alloh....bantulah kami, agar Ust Hari kembali lagi mau mengajar kami.....
Ya Alloh....biasanya kalau Ust Hari ngambek, bukankah ngambeknya sebentar. Tapi mengapa kali ini ngambeknya lama.....
Ya Alloh....kami mohon maaf kepada-Mu atas segala salah dan dosa. Ya Alloh....kabulkanlah doa kami....aamiin."
(Oleh: Ust. Hari Setiawan)
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu (1/6/2013)- Kalimat di atas adalah judul surat yang ditulis oleh para siswa level V yang ditujukan kepada saya. Sebuah surat berisi doa dan menggambarkan isi hati para siswa level V yang begitu bersemangat untuk menuntut ilmu. Sebuah surat yang juga menggambarkan rasa haus mereka akan ilmu yang bermanfaat.
Berikut kisahnya,
Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, pukul 07.15 WIB saya sampai di Kampus SDIT Nurul Huda Purbalingga. Ya....boleh dikatakan terlambat memang, tapi kata pepatah "lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali" atau juga ada pepatah yang mengatakan "biar lambat asal selamat."
Memang dua pepatah tersebut tidak dapat melegalkan dan membenarkan keterlambatan saya saat datang ke sekolah untuk membimbing, mengarahkan, dan memfasilitasi para siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Apapun alasannya tetaplah tidak dapat merubah fakta bahwa saya terlambat datang.
Setelah memarkirkan sepeda motor, dengan bergegas saya berjalan kaki menuju ruang kantor saya. Persis di depat pintu kantor, saya dapati selembar kertas berwarna pink yang dilipat denga rapi. Segera saya ambil kertas tersebut, lalu segera saja saya masuk ke ruang kantor. Saya letakan tas dan jaket yang biasa saya pakai.
Lalu saya buka lipatan-lipatan selembar kertas berwarna pink yang saya ambil tadi saat di depan kantor. Ternyata berisi surat dari para siswa level V. Sebuah surat yang berisi doa dan merupakan isi hati mereka, yang menggambarkan betapa hausnya mereka akan ilmu yang bermanfaat. Surat yang memaparkan betapa semangatnya mereka dalam menuntut ilmu.
Sebuah surat yang juga menunjukan kepribadian dan akhlaq mereka sebagai siswa yang haus akan ilmu dan menghormati gurunya. Sebuah surat yang juga memicu dan membangkitkan semangat saya untuk membimbing, mengarahkan, mendidik, mengembangkan, dan memfasilitasi para siswa SDIT Nurul Huda Purbalingga dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Berikut ini isi suratnya
Mengapa Harus Begini, Padahal Aku Ingin Menambah Ilmuku
"Bismillahirrohmaanirrohiim, Alhamdulillah, Ya Alloh.....mengapa harus begini, padahal aku ingin menambah ilmuku. Ya Alloh...mangapa jadi begini? Mengapa Ust Hari tidak mau mengajar kita lagi?
Ya Alloh....tolonglah hamba-Mu ini, berikanlah kesehatan kepadanya sehingga dapat mengajar kita lagi. Ya Alloh....tolonglah hamba-Mu ini, gerakanlah hatinya agar berkenan mendidik kami lagi....
Ya Alloh........kami tau, hari Kamis kami telah berbuat tidak baik yang membuat Ust Hari kecewa. Yang membuat Ust Hari marah kepada kami. Tapi....mengapa harus begini jadinya.....
Bukankah biasanya ketika Ust Hari marah, marahnya hanya sebentar. Tapi mengapa kali ini marahnya lama, sampai tidak mengajar kami lagi.....
Ya Alloh.....bantulah kami untuk mendengar doaku. Ya Alloh....bantulah kami, agar Ust Hari kembali lagi mau mengajar kami.....
Ya Alloh....biasanya kalau Ust Hari ngambek, bukankah ngambeknya sebentar. Tapi mengapa kali ini ngambeknya lama.....
Ya Alloh....kami mohon maaf kepada-Mu atas segala salah dan dosa. Ya Alloh....kabulkanlah doa kami....aamiin."
===============================================================
Biasakan Siswa Dengan Murotal
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Kamis(30/5/2013)- Komitmen SDIT Nurul Huda Purbalingga di tengah-tengah masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkuwalitas memang tidak dapat diragukan lagi. Bukan hanya pada pembelajaran yang terkait dengan materi pelajaran reguler saja. Namun, pembelajaran yang diselenggarakan juga mengarah pada kebiasaan dan kepribadian, serta akhlaq yang lebih Islami.
Salah satu bentuk pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah yang bercirikan tahfidz itu adalah pembiasaan membaca dan mendengarkan bacaan Al Qur'an kepada guru, karyawan, dan siswa.
Pembisaan membaca dan mendengarkan bacaan Al Qur'an kepada guru, karyawan, dan siswa yang diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga dilakukan dengan memperdengarkan bacaan murotal Al Qur'an. Bacaan murotal Al Qur'an tersebut diperdengarkan pada pagi hari sebelum para siswa mengikuti proses pembelajaran secara reguler.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust Hari Setiawan mengungkapkan, program memperdengarkan bacaan murotal Al Qur'an tersebut mulai dilaksanakan oleh SDIT Nurul Huda Purbalingga sejak pekan ini, pada pagi hari sebelum para siswa mengikuti proses pembelajaran secara reguler.
"Program tersebut kami laksanakan setiap pagi hari mulai pekan ini," ungkap Ust Hari Setiawan pagi ini (Kamis,30/5/2013).
Menurut Ust Hari Setiawan, selain diperdengarkan pada pagi hari, program bacaan murotal Al Qur'an itu juga dilaksanakan saat waktu istirahat dan menjelang sholat Dhuhur serta menjelang sholat 'Asyar.
"Bacaan murotal Al Qur'an ini juga diperdengarkan saat istirahat dan menjelang sholat Dhuhur serta menjelang sholat 'Asyar," tutur Ust Hari.
Ust Hari Setiawan menambahkan, program memperdengarkan bacaan murotal Al Qur'an ini dilaksanakan oleh SDIT Nurul Huda purbalingga dengan maksud untuk membiasakan para siswa agar mendengar dan mengucapkan kalimat dan bacaan yang bagus dan baik. Salah satu contoh bacaan yang bagus dan baik adalah mendengarkan dan mengucapkan bacaan Al Qur'an.
"Ini sebagai bentuk pembiasaan kepada anak agar mendengar dan mengucapkan kata dan kalimat yang bagus, salah satunya bacaan Al Qur'an," tambah Hari Setiawan.
SDIT Nurul Huda Tertibkan Pedagang
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(27/5/2013)- Sebagai sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar yang berorientasi mengedepankan pendidikan murah dan berkualitas, dalam perkembangan prosesnya SDIT Nurul Huda Purbalingga menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan yang muncul secara silih berganti. Salah satunya adalah persoalan semakin banyaknya masyarakat yang mencoba mengais rizki dengan berdagang di komplek sekolah yang bercirikan Tahfidzul Qur'an itu.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang berdagang di komplek SDIT Nurul Huda Purbalingga tentu saja secara tidak langsung akan berdampak terganggunya proses pembelajaran. Salah satu dampak negatifnya adalah meningginya tingkat konsumtif siswa dalam hal ini adalah jajan mereka. Dampak lainnya, orangtua siswa menjadi lebih besar dalam menganggarkan uang saku untuk anaknya. Belum lagi, terdapat pedagang yang menjual berbagai barang dan mainan yang dimungkinkan mengandung unsur perbuatan musyrik dan melanggar norma agama serta masyarakat.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(27/5/2013)- Sebagai sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar yang berorientasi mengedepankan pendidikan murah dan berkualitas, dalam perkembangan prosesnya SDIT Nurul Huda Purbalingga menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan yang muncul secara silih berganti. Salah satunya adalah persoalan semakin banyaknya masyarakat yang mencoba mengais rizki dengan berdagang di komplek sekolah yang bercirikan Tahfidzul Qur'an itu.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang berdagang di komplek SDIT Nurul Huda Purbalingga tentu saja secara tidak langsung akan berdampak terganggunya proses pembelajaran. Salah satu dampak negatifnya adalah meningginya tingkat konsumtif siswa dalam hal ini adalah jajan mereka. Dampak lainnya, orangtua siswa menjadi lebih besar dalam menganggarkan uang saku untuk anaknya. Belum lagi, terdapat pedagang yang menjual berbagai barang dan mainan yang dimungkinkan mengandung unsur perbuatan musyrik dan melanggar norma agama serta masyarakat.
Mengantisipasi berbagai hal
negatif yang mungkin timbul akibat bertambahnya pedagang, SDIT Nurul
Huda Purbalingga akan melaksanakan kebijakan penertiban bagi masyarakat
yang berdagang di kompleks sekolah. Hal ini disampaikan oleh Kepala SDIT
Nurul Huda Purbalingga Ust Dirsan dalam acara sosialisasi kebijakan
sekolah tentang pedagang komplek SDIT Nurul Huda tadi pagi (Senin,
27/5/2013).
Sosialisasi kebijakan sekolah tentang pedagang kompleks SDIT Nurul Huda yang diselenggarakan di ruang prestasi level IV itu dihadiri oleh para pedagang yang berdagang di kompleks sekolah.
Sosialisasi kebijakan sekolah tentang pedagang kompleks SDIT Nurul Huda yang diselenggarakan di ruang prestasi level IV itu dihadiri oleh para pedagang yang berdagang di kompleks sekolah.
Dalam kesempatan itu Ust Dirsan
juga menyampaikan, sekolah tidak akan membatasi jumlah pedagang. Karena
berdagang merupakan hak sebagai warga negara yang berkewajiban menafkahi
keluarganya.
"Kami tidak akan membatasi masyarakat yang ingin mengais rizki dengan berdagang di kompleks sekolah," kata Ust Dirsan di hadapan para pedagang komplek sekolah.
Lebih lanjut Ust Dirsan mengatakan, sekolah hanya akan menertibkan waktu berdagang agar tidak mengganggu proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda. Masyarakat diperkenankan untuk berdagang di komplek sekolah pada pukul 09.00-10.00 WIB.
"Waktu berdagang kami tertibkan pada pukul 09.00-10.00 WIB," ungkap Ust Dirsan.
Selain itu Ust Dirsan mengungkapkan, masyarakat juga harus selektif dalam berdagang di kompleks sekolah. Para pedagang tidak diperkenankan menjajakan dagangan yang tidak sehat dan telah jelas keharamannya. Selain itu juga tidak diperkenankan menjual barang-barang yang berbahaya dan mengandung unsur syirik, perjudian, dan hal lain yang melanggar norma agama dan masyarakat.
"Selain tidak diperkenankan menjajakkan barang dagangan yang tidak sehat, para pedagang juga tidak diperkenankan menjual sesuatu yang telah jelas keharamannya, mengandung unsur syirik, perjudian dan pelanggaran norma agama dan masyarakat," jelas Ust Dirsan. (har/14)
"Kami tidak akan membatasi masyarakat yang ingin mengais rizki dengan berdagang di kompleks sekolah," kata Ust Dirsan di hadapan para pedagang komplek sekolah.
Lebih lanjut Ust Dirsan mengatakan, sekolah hanya akan menertibkan waktu berdagang agar tidak mengganggu proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh SDIT Nurul Huda. Masyarakat diperkenankan untuk berdagang di komplek sekolah pada pukul 09.00-10.00 WIB.
"Waktu berdagang kami tertibkan pada pukul 09.00-10.00 WIB," ungkap Ust Dirsan.
Selain itu Ust Dirsan mengungkapkan, masyarakat juga harus selektif dalam berdagang di kompleks sekolah. Para pedagang tidak diperkenankan menjajakan dagangan yang tidak sehat dan telah jelas keharamannya. Selain itu juga tidak diperkenankan menjual barang-barang yang berbahaya dan mengandung unsur syirik, perjudian, dan hal lain yang melanggar norma agama dan masyarakat.
"Selain tidak diperkenankan menjajakkan barang dagangan yang tidak sehat, para pedagang juga tidak diperkenankan menjual sesuatu yang telah jelas keharamannya, mengandung unsur syirik, perjudian dan pelanggaran norma agama dan masyarakat," jelas Ust Dirsan. (har/14)
0 comments:
Post a Comment