SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin(11/2/2013)- Setelah cukup lama menunggu kepastian, akhirnya besok Selasa(12/2/2013) puluhan siswa level VI SDIT Nurul Huda Purbalingga hampir bisa dipastikan akan melaksanakan kunjungan belajar di RSUD. dr Goetheng Taroenadibrata Purbalingga. Kepastian tersebut disampaikan Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Hari Setiawan tadi pagi (Senin,11/2).
Ust. Hari Setiawan menyatakan, rencananya para siswa level VI tersebut akan mulai melaksanakan kunjungan belajar pada pukul 07.30.WIB. Mereka akan mendapatkan pengenalan peralatan medis dan berbagai penjelasan tentang prosedur rawat inap, rawat jalan, prosedur masuk IGD, berbagai ruang inap dan yang lainnya dari petugas di RSUD. dr Goetheng Taroenadibrata. "Para siswa akan belajar berbagai hal di sana. Mulai dari pengenalan peralatan medis, prosedur masuk IGD, rawat inap, rawat jalan, dan lain-lain," tutur Ust. Hari.
Selain itu, para siswa level VI tersebut juga akan mendapatkan penjelasan tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dari petugas kesehatan. "Mereka juga akan belajar tentang pola hidup bersih dan sehat," tambah Ust. Hari.
Dengan kepastian itu, ternyata membuat kebahagiaan tersendiri bagi para siswa level VI. Maulana Ikhsan salah satu siswa level VI mengatakan bahwa dirinya sangat senang dengan kepastian kunjungan belajar ini. Menurutnya, ia sudah menanti-nantikan kunjungan belajar ini cukup lama. "Saya sudah tidak sabar ingin belajar dengan Pak dokter dan Bu dokter di RSUD Goetheng," tutur Ikhsan, siswa yang juga gemar bermain sepak bola itu.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(16/2/2013)- "Nak sudah waktunya tidur, kalau tidak segera tidur nanti ada memedi lho..." Disengaja atau tidak, kalimat semacam ini sering terdengar dan diucapkan para orang tua kepada anak-anaknya yang belum mau tidur. Kata-kata tersebut dilontarkan dengan maksud agar anak cepat tidur. Padahal kalau dicermati kalimat ini membawa dampak negatif yang cukup besar bagi si-anak.
Disadari ataupun tidak, salah satu dampak negatif yang sangat mungkin timbul akibat dari perkataan tersebut adalah anak menjadi takut terhadap hal yang seharusnya mereka tidak takuti. Tentu saja dalam hal ini adalah rasa takut yang berlebihan terhadap keberadaan makhluk ghoib berupa jin yang menyerupai memedi, kuntilanak, dedemit, pocong, ataupun lainnya.

Akibatnya anak akan merasa takut yang tidak beralasan ketika diharuskan berada dalam keadaan sendiri atau berada dalam situasi malam hari yang mengharuskan beraktivitas sendiri. Tentu saja hal semacam ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Oleh karena itulah, sebagai bentuk dari upaya menumbuhkan jiwa pemberani anak, SDIT Nurul Huda Purbalingga laksanakan berbagai kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut antara lain Brave Soul, Ziarah Kubur, Panggung Berani, sampai menyambangi Ruang Jenazah di RSUD. dr. R Goetheng Taroenadibrata Purbalingga.
Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan menyatakan, berbagai kegiatan pembelajaran tersebut diselenggarakan dengan maksud untuk menumbuhkan sikap dan jiwa pemberani pada diri anak. "Ini kami laksanakan untuk melatih dan menumbuhkan sikap dan jiwa pemberani siswa," tutur Ust. Hari Setiawan tadi siang (Sabtu,16/2/2013).
Ust. Hari Setiawan menambahkan bahwa apabila sikap dan jiwa berani anak sudah tumbuh maka dampak positifnya adalah anak akan tidak terbebani dan takut ketika diharuskan melakukan aktivitas sendiri apalagi pada malam hari. "Mereka akan berani dan tidak takut ketika beraktivitas sendiri meskipun pada malam hari," tambahnya.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Jum'at(15/2/2013)- Sebuah hal yang sering terjadi dalam komunikasi yang dilakukan adalah terjadianya kesalah pengertian dalam memahami apa yang kita sampaikan. Sering terjadi pada seseorang yang bermaksud baik kepada orang lain, namun kebaikannya dianggap sebuah penghinaan, melecehkan, atau merendahkan martabatnya sehingga orang tersebut merasa tidak terima, marah, atau bahkan berakibat terjadi pertengkaran dan permusuhan.
Begitupun dalam dunia pendidikan, sering dijumpai dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, terjadi kesalah pengertian murid dalam memahami proses pembelajaran tersebut. Tentu saja hal tersebut sangat menyedihkan bagi seorang guru. Yang lebih menyedihkan lagi bagi seorang guru adalah ketika wali murid tidak dewasa dan bijaksana dalam menyikapinya bahkan ikut-ikutan menyalah artikan proses pembelajaran yang diikuti oleh anak-anaknya.
Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa lapang dada dan kesabaran yang berlebih dari setiap guru. Tanpa jiwa lapang dada dan kesabaran dari setiap guru, tak ayal lagi keberlangsungan proses pembelajaran yang diselenggarakan tentu akan mengalami ketersendatan atau bahkan kegagalan.
Oleh karena itulah setiap guru SDIT Nurul Huda Purbalingga juga diharuskan memiliki jiwa lapang dada dan kesabaran yang berlebih. Apalagi dengan program pembelajaran yang padat dan berorientasi pada pendidikan murah dan berkualitas. Ditambah lagi dengan fasilitas pembelajaran yang terbatas. Selain itu, keberadaan siswa dan wali siswa yang berlatar belakang berbeda-beda, tentu saja guru SDIT Nurul Huda sangat tertuntut untuk memiliki jiwa lapang dada dan kesabaran yang berlebih dalam setiap melaksanakan proses pembelajaran. Wallohua'lam.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Selasa(12/2/2013)- Kegembiraan tak dapat dibendung oleh puluhan siswa level VI SDIT Nurul Huda Purbalingga. Pasalnya hari ini Selasa (12/2/2013), mereka dapat melaksanakan kunjungan belajar di RSUD. dr. R Goetheng Taroenadibrata Purbalingga.
Pukul 07.30.WIB dengan menggunakan satu unit mobil umum rombongan para siswa level VI berangkat menuju lokasi kunjungan belajar. Pukul 08.00.WIB rombongan para siswa level VI yang dipimpin oleh Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Ust. Hari Setiawan sampai di RSUD. dr. R Goetheng Taroenadibrata Purbalingga. Mereka disambut dengan baik oleh Ibu dr. Rini Candra Dewi, M.Kes dan Ibu Gayuh di Aula Bagian Diklat.
Selanjutnya, dengan dipandu oleh dr. Rini Candra Dewi, M.Kes para siswa level VI menyambangi berbagai ruang yang ada di RSUD. dr. R Goetheng Taroenadibrata. Mulai dari ruang IGD, ruang rawat jalan yang meliputi poli anak, poli mata, poli kebidanan, poli THT, poli syaraf dan penyakit dalam, serta poli lainya.

Selain itu mereka juga menyambangi ruang Radiologi. Di ruang radiologi, mereka diperkenalkan dengan berbagai peralatan medis yang canggih. Mulai dari pesawat CT-scan, Rontgent, Ventilator Mekanik, dan peralatan medis lain.
Disamping itu mereka juga mendapatkan penjelasan mengenai fungsi dan kegunaan alat-alat medis tersebut.
"Alat ini namanya apa, dan apa kegunaannya," tanya Fitron Fauzi, salah satu siswa level VI.
"Oh...alat ini namanya Pesawat CT-Scan, alat ini digunakan untuk mendeteksi penyakit yang diderita pasien. Alat ini dapat menunjukan lokasi dan ukuran penyakit yang diderita pasien secara jelas, sehingga dapat diambil langkah-langkah untuk penyembuhannya," jelas dr. Rini.
Setelah puas menyambangi ruang Radiologi, mereka pun melanjutkan menyambangi ruangan yang lain. Diantaranya ruang Laboratorium, ruang rawat inap, ruang PONEK, ruang Hemodialisa, ruang Klinik Psikologi, sampai ruang penyimpanan jenazah.
Setelah berkeliling menyambangi seluruh ruang yang ada, para siswa kemudian diberikan penjelasan tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) oleh dr. Rini Candra Dewi, M.Kes dan Ibu Gayuh di Aula Ruang Diklat.
Sementara itu Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan bahwa kunjungan belajar ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh SDIT Nurul Huda dengan harapan anak akan lebih memahami dan mampu menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. "Kami harap anak akan lebih paham dan mampu menerapkan cara hidup bersih dan sehat dalam keseharian mereka," ujar Ust. Hari.
Selain itu apabila mereka atau keluarganya mengalami sakit, mereka dapat mengambil langkah yang tepat untuk proses penyembuhannya. "Diharapakan meraka memahami langkah yang harus dilakukan apabila ada diantara mereka yang sakit," tambah Ust. Hari.
Akhirnya kunjungan belajar para siswa level VI berakhir pukul 11.00.WIB.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Siswa level VI SDIT Nurul Huda Purbalingga berfoto di depan Ruang Penyimpanan Jenazah RSUD. dr. R Goetheng Taroenadibrata Purbalingga pada hari Selasa tanggal 12 Februari 2013.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Proses pembelajaran yang kreatif akan menumbuhkembangkan jiwa kreatif pada diri para peserta didik.

SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(9/2/2013)- Sabtu tadi pagi, tepatnya pada pukul 08.00.WIB suara sirine membahana di kompleks SDIT Nurul Huda Purbalingga. Dengan serta merta puluhan siswa level IV berhamburan keluar ruang prestasi level VI. Dengan semangatnya, mereka segera berbaris rapi di halaman sekolah. Tampak diantara mereka ada yang mengenakan caping, topi, bahkan ada pula yang membawa peralatan untuk bertani, seperti cungkir, cangkul, sabit, dan lain-lain. Tampaknya mereka akan melaksanakan kegiatan auting.
Dengan berbaris rapi, dan dipandu oleh Wali Level IV Ust. Asykar Al Muflih, para siswa level IV berjalan menyusuri jalan sepanjang 1 km menuju ke daerah persawahan di Desa Karangreja. Akhirnya mereka pun sampai di lahan persawahan milik Pak Amin TW.
Di lahan persawahan milik Pak Amin TW inilah para siswa level IV akan belajar tentang proses pertumbuhan dan pengolahan tanaman padi.

Dengan tergopoh-gopoh Pak Amin TW menyambut para siswa level IV yang tampak sudah tidak sabar mendengarkan penjelasan tentang proses pengolahan tanaman padi.
"Pak Amin, bagaimana caranya agar memperoleh padi yang bagus?" tanya Naufal Haifan, salah satu siswa level IV.
Pak Amin pun dengan sangat gamblang menjelaskan proses pengolahan tanaman padi. Mulai dari tahap persiapan lahan, pemilihan bibit padi, penyemaian, penanaman, pengairan, pemupukan, sampai penanganan ketika dan setelah pemanenan.
Mendengar penjelasan Pak Amin, para siswa level IV tampak sangat terkesima. Mereka tidak menyangka nasi yang selama ini dimakan ternyata melalui proses yang panjang dan melelahkan.
"Saya jadi kasihan dengan para petani yang menyediakan beras untuk dimakan kita," tutur Fina, salah satu siswa level IV.
Akhirnya kegiatan auting ini selesai pukul 11.00.WIB. Para siswa level IV pun segera kembali ke sekolah.