Siswa Nurul Huda Praktekan Karakter
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin (29/4/2013)- Saat para siswa level III asyik mengikuti pembelajaran SBK dengan pokok bahasan "Mengenal Batik" yang dikemas dalam bentuk Outdoor Study, sementara di sudut lain halaman SDIT Nurul Huda para siswa level V juga sedang asyik mengikuti pembelajaran Akhlaq dengan pokok bahasan "Adab Bertamu."
Dengan bimbingan guru mata pelajaran Akhlaq Ust. Sa'dul Amin, para siswa level V memperagakan adab-adab bertamu yang sebelumnya telah dipelajarinya secara teori. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa. Masing-masing siswa memperagakan sesuai dengan perannya. Ada yang berperan menjadi ayah, ibu, dan anak.
Guru mata pelajaran Akhlaq level V Ust. Sa'dul Amin menjelaskan, sebagai mahluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Dalam keberlangsungan hidup kita pasti membutuhkan orang lain. Dalam usaha untuk keberlangsungan hidup, tentu tidak terlepas dari berkunjung atau bertamu kepada orang lain. Agar berkunjung atau bertamu tersebut dapat berjalan dengan baik dan saling menerima maka diperlukan pemahaman tentang adab-adab bertamu.
"Adab-adab bertamu penting untuk dipelajari dan dipraktekan, agar keberlangsungan kita sebagai makhluk sosial dapat berjalan dengan baik," jelas Ust Sa'dul Amin di hadapan para siswa level V.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Senin (29/4/2013)- Saat para siswa level III asyik mengikuti pembelajaran SBK dengan pokok bahasan "Mengenal Batik" yang dikemas dalam bentuk Outdoor Study, sementara di sudut lain halaman SDIT Nurul Huda para siswa level V juga sedang asyik mengikuti pembelajaran Akhlaq dengan pokok bahasan "Adab Bertamu."
Dengan bimbingan guru mata pelajaran Akhlaq Ust. Sa'dul Amin, para siswa level V memperagakan adab-adab bertamu yang sebelumnya telah dipelajarinya secara teori. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa. Masing-masing siswa memperagakan sesuai dengan perannya. Ada yang berperan menjadi ayah, ibu, dan anak.
Guru mata pelajaran Akhlaq level V Ust. Sa'dul Amin menjelaskan, sebagai mahluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Dalam keberlangsungan hidup kita pasti membutuhkan orang lain. Dalam usaha untuk keberlangsungan hidup, tentu tidak terlepas dari berkunjung atau bertamu kepada orang lain. Agar berkunjung atau bertamu tersebut dapat berjalan dengan baik dan saling menerima maka diperlukan pemahaman tentang adab-adab bertamu.
"Adab-adab bertamu penting untuk dipelajari dan dipraktekan, agar keberlangsungan kita sebagai makhluk sosial dapat berjalan dengan baik," jelas Ust Sa'dul Amin di hadapan para siswa level V.
Setelah
mendapatkan penjelasan tentang adab-adab bertamu, para siswa level V pun
mulai memperagakannya. Ada yang memperagakan sebagai tuan rumah, ada
pula yang memperagakan sebagai tamu. Awalnya mereka tampak kikuk, karena
tidak terbiasa berperan sebagai orangtua. Namun lama-kelamaan mereka
tampak lepas dan serius mempergakan sesuai dengan perannya.
Sementara itu secara terpisah Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Ust. Hari Setiawan menuturkan, kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh para siswa level V tersebut merupakan bagian dari pendidikan karakter yang ditanamkan kepada para siswa.
"Ini salah satu bentuk pendidikan karakter yang kami tamamkan kepada siswa," tutur Ust Hari Setiawan (Sabtu,27/4/2013).
Menurut Ust Hari Setiawan, pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini agar anak terbiasa dengan karakter yang baik sehingga akan tumbuh menjadi orang yang memiliki karakter yang baik.
"Harapannya mereka akan tumbuh menjadi orang yang memiliki karakter yang baik," ujar Ust Hari.
Sementara itu secara terpisah Waka Kurikulum dan Kesiswaan SDIT Nurul Huda Ust. Hari Setiawan menuturkan, kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh para siswa level V tersebut merupakan bagian dari pendidikan karakter yang ditanamkan kepada para siswa.
"Ini salah satu bentuk pendidikan karakter yang kami tamamkan kepada siswa," tutur Ust Hari Setiawan (Sabtu,27/4/2013).
Menurut Ust Hari Setiawan, pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini agar anak terbiasa dengan karakter yang baik sehingga akan tumbuh menjadi orang yang memiliki karakter yang baik.
"Harapannya mereka akan tumbuh menjadi orang yang memiliki karakter yang baik," ujar Ust Hari.
Siswa SDIT Nurul Huda Belajar Batik
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(27/4/2013)- Salah satu warisan budaya asli Indonesia yang patut untuk dilestarikan adalah seni batik. Ya, seni batik merupakan warisan budaya bangsa yang harus selalu dilestarikan agar tetap lestari dan eksis. Di samping itu juga dengan melestarikan batik berarti telah menjaga warisan asli budaya Indonesia agar tidak di klaim oleh negara tetangga seperti yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu.
Untuk itulah pada pagi hari ini (Sabtu,27/4/2013) para siswa level III SDIT Nurul Huda Purbalingga mengikuti pembelajaran pengenalan berbagai motif batik. Proses pembelajaran pengenalan berbagai motif batik ini dilaksanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran pada mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK).
Proses pembelajaran yang bertempat di halaman SDIT Nurul Huda itu dibimbing oleh guru mata pelajaran SBK Ust. Mukhsin. Dalam bimbingannya Ust. Mukhsin mengatakan, batik merupakan warisan asli budaya bangsa Indosesia yang harus dilestarikan. Salah satu cara melestarikannya adalah dengan mempelajari berbagai hal tentang batik.
SDIT NURUL HUDA PURBALINGGA, Sabtu(27/4/2013)- Salah satu warisan budaya asli Indonesia yang patut untuk dilestarikan adalah seni batik. Ya, seni batik merupakan warisan budaya bangsa yang harus selalu dilestarikan agar tetap lestari dan eksis. Di samping itu juga dengan melestarikan batik berarti telah menjaga warisan asli budaya Indonesia agar tidak di klaim oleh negara tetangga seperti yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu.
Untuk itulah pada pagi hari ini (Sabtu,27/4/2013) para siswa level III SDIT Nurul Huda Purbalingga mengikuti pembelajaran pengenalan berbagai motif batik. Proses pembelajaran pengenalan berbagai motif batik ini dilaksanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran pada mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK).
Proses pembelajaran yang bertempat di halaman SDIT Nurul Huda itu dibimbing oleh guru mata pelajaran SBK Ust. Mukhsin. Dalam bimbingannya Ust. Mukhsin mengatakan, batik merupakan warisan asli budaya bangsa Indosesia yang harus dilestarikan. Salah satu cara melestarikannya adalah dengan mempelajari berbagai hal tentang batik.
"Mengenal dan
mempelajari batik merupakan salah satu cara untuk melestarikan warisan
asli budaya bangsa," jelas Ust. Mukhsin dihadapan puluhan siswa level
III.
Dari pantauan redaktur, terlihat para siswa level III SDIT Nurul Huda Purbalingga tampak sangat antusias. Mereka mendengarkan penjelasan dengan penuh konsentrasi dan semangat.
Setelah mendapatkan penjelasan berbagai hal mengenai batik, para siswapun diberi kesempatan untuk berlatih merancang motif batik di atas kertas yang telah disiapkan sesuai dengan keinginan mereka.
Sementara itu secara terpisah Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan, proses pembelajaran tersebut dilaksanakan oleh sekolah sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia.
"Ini merupakan upaya sekolah dalam menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia," tutur Ust Hari Setiawan.
Menurutnya, kecintaan anak-anak sekarang terhadap seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia sudah mulai terkikis oleh budaya asing. Sehingga kita harus tumbuhkan kembali rasa kecintaan dan kebanggaan kepada anak-anak agar seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia tetap lestari.
"Harapannya seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia tetap lestari," tambah Ust. Hari Setiawan.
Dari pantauan redaktur, terlihat para siswa level III SDIT Nurul Huda Purbalingga tampak sangat antusias. Mereka mendengarkan penjelasan dengan penuh konsentrasi dan semangat.
Setelah mendapatkan penjelasan berbagai hal mengenai batik, para siswapun diberi kesempatan untuk berlatih merancang motif batik di atas kertas yang telah disiapkan sesuai dengan keinginan mereka.
Sementara itu secara terpisah Kepala SDIT Nurul Huda Purbalingga Ust. Dirsan melalui Waka Kurikulum dan Kesiswaan Ust. Hari Setiawan mengatakan, proses pembelajaran tersebut dilaksanakan oleh sekolah sebagai bagian dari upaya untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia.
"Ini merupakan upaya sekolah dalam menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia," tutur Ust Hari Setiawan.
Menurutnya, kecintaan anak-anak sekarang terhadap seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia sudah mulai terkikis oleh budaya asing. Sehingga kita harus tumbuhkan kembali rasa kecintaan dan kebanggaan kepada anak-anak agar seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia tetap lestari.
"Harapannya seni, tradisi, dan budaya asli Indonesia tetap lestari," tambah Ust. Hari Setiawan.
0 comments:
Post a Comment